🏘Keluarga Angin Topan-3🏘

8.5K 1.9K 62
                                    

Yo kalian, tekan vote dan ramaikan komen ya😾

~~~~~

Ke 14 putra tampan milik Rumi kini sedang bersih-bersih rumah, sebagai hukuman karena mereka berkelahi di sekolah.

Rumi asik menggendong Arian dan bermain bersamanya.

"Maa...miii..hiks..ma..u..nen..hiks.."

Arian sibuk menangis dibelahan dada Rumi seraya menepuk dada Rumi, diumur nya yang ke 8 tahun pun Arian masih tetap menyusu dengan Rumi.

"Iyaiyaa, kita ke kamar dulu ya."

"Mami-"

"Selesaikan semuanya dulu baru bicara sama Mami."

Alezio merengut sebal, dia berjalan pergi bergabung dengan saudaranya yang lain.

"Terkadang, aku gak suka sama Arian."

Tak!

Bara menggerutu pelan saat Jossie memukul kepalanya menggunakan gagang sapu. "Diam kau anak pungut." sarkas Jingga kesal.

"Bercanda astaga, galak banget sih."

"Arian bukan candaan bang Bara."

"Iya maaf.."

Arian memang yang paling Mami mereka sayang, semua itu juga karena Arian berkebutuhan khusus, jadi dia perlu perhatian lebih.

Mereka kembali melanjutkan pekerjaan mereka, disusul tak lama para Papi yang pulang secara bersamaan.

Waw, tepat waktu sekali ya mereka.

"Kalian dihukum ya?" tanya Jhoni tiba-tiba.

Ke 14 nya langsung mengangguk. "Hahaha, mampus deh." cetus Devilo senang.

"Dih, dasar om-om..." cibir Alezio.

"Dih, RUMI KATA ALE AKU OM-OM! RUMI AKU DIKATAIN OM-OM RUMIIII."

"BERISIK! MANDI KALIAN!"

"OKEY."

Mereka langsung berhamburan menuju kamar mandi yang tersebar di penjuru rumah, ada 15 kamar mandi luar dan ada 1 di 17 kamar.

Sebenarnya mereka gak mandi sih, mereka malah naik ke lantai 2 dimana tadi Rumi berada. "RUM CIUM DULU SAYAAAAANG." jerit Evan girang.

Yah, mereka harus dapat ciuman dulu dari Rumi baru mau mandi hehehehe.

...

Makan malam kali ini terasa hangat seperti biasanya. "Oh ya, kenapa kalian tadi dihukum Mami?" tanya Jepri lembut.

Semua langsung terdiam dan tak ada yang berani mengeluarkan semua.

"Hey? Kenapa kalian diam saja?" tanya Rafa heran.

Mereka menunduk dalam, jalan satu-satunya adalah bertanya pada Rumi.

"Adek, ada masalah apa mereka?" tanya Adrian lembut.

Rumi menyuapi Arian pelan. "Mereka berkelahi,"

"APA!?"

"Karena membelaku, aku dimatai lonT sama teman mereka lalu mereka marah dan berkelahi. Aku hanya menghukum mereka-"

Ting!

Secara serentak mereka membanting sendok ke piring. "Kenapa kamu gak bilang?" tanya Davin tenang.

"Aku tak mau menambah masalah."

"Ini masalah bagi kami, kamu tunggu disini. Jangan keluar, dan jangan tunggu kami pulang." tegas Jepri kemudian berjalan keluar bersama yang lainnya.

Meninggalkan Rumi bersama ke 15 putranya.

"Mami-"

"Sudahlah, kalian harus tidur setelah ini yah."

Mereka mengangguk pelan. "Baik Mami.." jawab mereka bersamaan.

Rumi tak masalah dengan apa yang mau suaminya lakukan, yang penting tak melibatkan Rumi dalam kasus mereka.

®^^®

Bersambung😾

Kost 10 [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang