🏘K10-Bonchap 1🏘

12.5K 2.3K 335
                                    

Bonchap bakalan banyak kalau vote dan komen juga banyak🖐

~~~~~


Suara gaduh sudah terdengar dari arah ruang keluarga, ke 15 pria tampan disana sedang riuh, sebab istri mereka lagi ngidam.

"Aish, berisik kalian." keluh Rumi seraya memijit dahinya pelan.

Rafa dan Fael sedang memijit kedua kaki Rumi sementara Evan dan Seron sedang memijit tangan Rumi.

"Kamu mau sesuatu? Mau aku beliin sesuatu?" tanya Samudra amat lembut, dia mengelus rambut sebahu Rumi dengan pelan.

Rumi hanya diam, dia bertopang dagu. "Kenapa? Kamu mikirin apa Aya?" tanya Jhoni khawatir.

Rumi menghela napas panjang.

"Pengen mangga busuk." celetuk Rumi tenang.

Ke 15 pria yang sudah mendapatkan status suami dari seorang Rumi, mulai berkeringat dingin.

Selama ngidamnya, Rumi selalu minta yang aneh-aneh.

Kemarin minta semangka busuk, sekarang mangga busuk, dan lebih sialnya salah satu diantara mereka harus mau memakan buah itu.

"Yang lain aja ya?" bujuk Brandon pelan.

Rumi mendelik tajam, saking tajamnya membuat ke 15 pria nya kicep. "Mau. Mangga. Busuk." tekan Rumi tak mau dibantah.

Wajah mereka sudah pucat. "Aku gak minta kalian makan kok," sesaat mereka bisa menghela napas lega.

Tapi tidak setelahnya. "Nanti aku yang makan."

"NO!"

"ENGGAK YA BABY ENGGAK!"

"AKU AJA YANG MAKAN SAYANG AKU AJA!"

"ILO AJA MBAK! MBAK GAUSAH MAKAN ITU!"

"AYA LO GILA!?"

Mereka menatap tajam Jhoni barusan, Jhoni tak acuh dan malah melotot kearah Rumi, dengan kesal dia menggeplak kepala Rumi.

Bugh!

"Aduh.."

"JHON LO GILA!?"

"JHONI BABI!"

"TETEH RUMI!? ASTAGA TETEH!"

"Dek Rum-"

Rumi mendongak, dia menyeka darah yang turun dari bawah hidungnya.

"Ah..berdarah.." kepala Rumi sakit, tanpa bisa ditahan lagi, tubuh Rumi limbung ke depan.

"RUMI!?"

Untung saja Fael segera menangkap tubuh Rumi dan menggendongnya pergi menuju kamar.

Mereka semua menatap tajam Jhoni yang terdiam dengan tatapan kosongnya.

Dia menunduk menatap telapak tangannya yang dengan kuatnya memukul kepala istrinya.

"Lo gila Jhon, habis ini Rumi pasti bakalan benci sama lo." desis Davin emosi.

Jhoni menunduk dalam, dia mulai merasa takut, apakah dia akan diceraikan Rumi?

Jhoni langsung menggeleng kuat, dia memukul kepalanya kuat. "Enggak! Gue gamau cerai enggak!!" jeritnya kalut.

Mereka hanya diam, serangan paniknya kambuh lagi disaat seperti ini.

Dia takut, tentu saja.

.....

Rumi hanya mimisan biasa, tak mengganggu kehamilannya jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Sayang, mam dulu." Jake duduk dipinggir kasur dengan nampan ditangannya.

Yang masak adalah Jale, dan ini sesuai makanan kesukaan Rumi. "Jangan capek-capek, kamu lagi hamil." lirih Adrian sembari mencium pipi Rumi.

Adrian takut terjadi sesuatu pada istri kesayangannya ini.

"Iya nih Rumi, jangan capek-capek." Rumi mendelik pada sosok pria tampan berwajah pucat yang ada dibelakang Rafa.

Rumi bersandar ke dada Jepri dan menghela napas panjang. "Mau rujak manis.." bisik Rumi lemas.

Dengan sigap ke 9 diantara mereka langsung berlari keluar kamar, tersisa 5 yang tak lain adalah Evan, Adrian, Fael, Rafa dan Jepri.

"Mana Jhoni?" tanya Rumi.

"Ngurung diri di kamar."

"Astaga.."

Adrian memeluk Rumi erat. "Gausah pikirin dia, kamu istirahat dulu selagi nunggu rujak." bujuk Fael.

Rumi mengangguk pelan, jujur pukulan Jhoni tadi sakit sekali, di hati maupun kepala Rumi.

®^^®

Bersambung😾

Up lagi kalau komen tembus 150 tanpa spam next.

Kost 10 [Selesai]Kde žijí příběhy. Začni objevovat