Just You

9.4K 639 194
                                    

Jisung baru saja di pindah tugaskan oleh pimpinan tempat kerjanya. Ia di tugaskan untuk memegang salah satu cabang kantornya di Canada. Ia baru pindah ke sini 2 minggu lalu.

Walau sempat terjadi sedikit cekcok dengan sang suami, akhirnya ia bisa membawa suami mungilnya ikut serta bersamanya untuk pindah disini.

"Maaaas~~~ jangan di sisain makannya, kebiasaan nih" omel sang submisif yang kesal saat sang suami selalu menyisakan putih telur yang sudah dia sisipkan pada sandwitch buatannya.

"Mas kan ngga suka, kamu aja ya yang makan" Jisung menyuapi putih telur tersebut pada sang suami yang terlihat kesal.

"Pinter, hari ini jadi kan?" Tanya Jisung sembari mengambil piring piring kotor mereka dan membawanya ke westafel.

"Hng, aku udah ngga sabar" ujar si mungil riang.

Chenle, suami Jisung yang sangat ia sayangi. Ia merasa sangat beruntung mendapatkan Chenle. Walau pertemuan awal mereka yang jika di ceritakan akan sangat menyayat hati. Ia bersyukur kali ini ia sudah mendapatkan hati Chenle sepenuhnya.

"Mas" panggil Chenle sembari memeluk Jisung dari belakang saat sang suami sedang mencuci piring kotor mereka.

"Hm?"

"Jangan yang mewah ya, yang sederhana aja, aku bosen rumah gedongan, cepek bersihinnya"

"Kita bisa cari ma-"

"Nda, nda mau maid" finalnya.

Inilah salah satu yang membuat Jisung sangat jatuh pada sosok Chenle, walau ia dari golongan atas, ia akan sangat marah jika di beri sesuatu yang bisa menguras isi dompet.

"Iya deh, sekarang kamu mandi ya, gantian sama mas"

"Mas ngga mau mandi bareng aku?" Tanya Chenle.

"Kamu yakin nanya kaya gitu?"

"Ngga jadi, ntar malah ngga selesai selesai mandinya"
"Aku mau mandi dulu, love you"

CUP

Kecupan singkat Jisung dapat di pipi kananya.

"Love you more"

🐹🐬

Mereka sedang dalam perjalanan menuju pinggiran kota. Mereka akan memilih rumah untuk mereka tinggali disini. Awalnya mereka tinggal di apartement, tapi Chenle bilang jika ia sangat bosan jika tinggal di apartement. Saat Jisung kerja ia tak bisa melakukan apapun selain menonton tv atau membuat cookies. Ia ingin tinggal di rumah, ia minta pada Jisung untuk tinggal di pinggiran kota. Chenle berharap jika mereka tinggal di pinggiran kota ia bisa melakukan papun yang ia mau, seperti imajinasinya saat ia di tinggal Jisung kerja ia bisa bercocok tanam atau mengobrol ringan dengan tetangganya nanti.

"Mas ada 3 tempat yang menurut mas cocok sama kamu" ujar Jisung memecah keheningan.

"Kok aku, mas juga harus cari yang cocok sama mas juga dong"

"Kalau kamu cocok mas juga bakal cocok, apapun yang kamu pilih mas bakal suka"

"Gombal banget" cibir Chenle.

"Nanti kamu pilih mana yang kamu suka"

"Iya iya"

"Jangan cemberut gitu, nanti mas cium loh"

"Ya cium dong"
"Eh, mas mana berani mas kan cupu bisanya ngancem doang tapi ngga pernah tuh lakuin ke aku"
"Kenapa berhenti? Udah sampe? man-"

CUP

Jisung tak terima saat dikata cupu oleh sang suami. Berakhir ia yang menepikan mobilnya dan melumat bibir cherry itu. Bukan ia tak berani melakukan ancamannya, hanya saja ia tak ingin mereka berakhir saling mendesah.

just you ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang