he is my.....

2.9K 397 157
                                    

Malam ini terasa sangat sepi, Jisung duduk di salah satu single sofa di ruang tamu. Niat awal ingin mengajak Chenle jalan jalan malam gagal karena si manis sudah ada janji lain. Jisung membuka al kitab yang sudah lama tak ia baca. Membacanya beberapa lembar lalu berdoa, meminta petunjuk untuk kelangsungan rumah tangganya kedepan.

CEKLEK

Pintu rumah itu terbuka, ah Chenle sudah datang.

"Kamu udah pu-"

"Hahahaha iya, ini aku masuk" ujar Chenle dengan tubuh yang masih menghadap keluar halaman.

"Iyaaa dadah, love you" teriak Chenle dengan kedua tangan membentuk hati di atas kepala.

"Le?" Panggil Jisung yang langsung membuat Chenle terkejut.

"Apaan sih, ngagetin tau ngga"

"Di anter siapa tadi?" Tanya Jisung dengan nada lembutnya.

Chenle yang benci dengan nada suara itu langsung spontan berucap.

"Jonathan, pacar aku"

"Pacar?" Kernyit Jisung karena takut salah dengar.

"Iya, udah 2 bulan sih, sorry ngga ngasih tau"
"Eh, ngga penting juga sih" ujar Chenle yang langsung melenggang pergi meninggalkan Jisung.

Chenle langsung berlari ke kamarnya, jantungnya berpacu dengan cepat, apa yang baru saja ia ucapkan? Perasaan bersalah mendatangi Chenle. Bagaimana ia bisa berucap seperti itu pada suaminya?

---------------

"Saya pengen ketemu sama Jonathan boleh?" Tanya Jisung di sela sarapannya.

"Ngapain? Mau mas apain Jonathan, jangan macem macem ya"

"Engga, saya cuma pengen tau Jonathan anaknya kaya gimana, pengen ngobrol"

"Jonathan baik, dan cinta banget sama aku"

"Oh ya? Syukur kalau gitu, dia bisa jagain kamu di kampus"

Chenle tak menanggapi, ia melanjutkan makannya yang entah kenapa terasa hambar kali ini.

"Saya iri, saya iri sama Jonathan yang bisa luluhin hati kamu"
"Beruntung banget dia" ujar Jisung dan di akhiri dengan kekehan.

"Nanti kita berangkat lebih awal ya, soalnya saya ada rapat di pusat"

"Ngga usah, Jonathan mau jemput, mas berangkat aja dulu, aku sama jonathan"

Jisung hanya mengangguk paham. Ia mencuci piringnya sendiri lalu langsung melenggang pergi meninggalkan Chenle yang lagi lagi merasa sesak dan ingin menangis.

Kenapa Jisung bisa setenang itu setelah ia memberitahu bahwa ia memeiliki kekasih. Ia ingin Jisung marah, membencinya lalu menceraikannya, bukan malah diam dan menerima yang malah membuat Chenle mersa sangat amat bersalah.

Chenle sedang berada di mobil dengan kekasihnya, pikirannya masih tertuju pada sikap Jisung.

"Babe are you okay?" Tanya Jonathan saat melihat Chenle yang hanya melamun menatap jalanan.

"Eh? Ya, okay"

"Kalau ada masalah cerita ya, jangan di pendem sendiri" ujar Jonathan sembari mengelus tangan Chenle.

"Jo"

"Hm?"

"Nanti malem ke pasar malem yuk? Kayanya aku lagi stress deh, pengen naikin mood"

"Okay, mau bolos aja ngga sekalian kita keliling biar stress kamu bener bener ilang" tawar Jonathan.

"Jo~~"

just you ✅Where stories live. Discover now