belanja

2.3K 329 43
                                    

"Buk"

"Apa cantik?"

Mereka saat ini sedang bersantai di ruang tengah. Menonton acara memasak di TV. Chenle sudah tak lagi bisa membantu Jaemin setelah bu sela datang ke sini.

"Aku udah boleh beli perlengakapnnya dedek belom?" Tanya Chenle ragu ragu.

"Loh, belom beli?" Tanya Bu sela yang hanya di jawab gelengan oleh Chenle.

"Kan kata ibuk harus nunggu 7 bulan dulu" wajah Chenle langsung berubah cemberut.

"Ya ampuuun, itu cuma kepercayaan orang jawa aja sayang"
"Kalau disini ibu ngga tau, ibu kira kamu udah beli"

"Belum :(" jawabnya dengan bibir yang melengkung ke bawah

"Sekarang udah masuk delapan kan?"
"Inget kan kata dokternya udah ngga boleh lagi buat jalan jalan jauh"
"Minta tolong masmu aja buat belanja"

"Tapi kan aku juga mau pilih pilih :(" rengek Chenle.

"Ngga boleh sayang, nanti kalau dedeknya lahir di jalan gimana?"
"Nantikan bisa video call sama masmu buat pilih barangnya"

Chenle hanya merengut mendengar penuturan bu sela. Ia juga ingin membeli perlengkapan untuk calon bayinya. Tapi ia juga tak mau terjadi apa apa dengan calon bayinya. Tidak lucu jika ia sedang memilih barang untuk sang calon bayi, tiba tiba bayinya keluar.

"Jangan cemberut gitu, ibu ngga tega nanti"
"Kalau kamu mau pilih pilih nanti aja setelah lahiran kamu bisa pilih apapun yang kamu mau"
"Buat sekarang biar masmu yang beliin kamu pilihnya lewat panggilan aja"
"Beli yang penting penting aja dulu buat setelah lahiran nanti"

Chenle merengut sedih dan langsung mengambil ponselnya mencoba menghubungi sang suami.

"Apa sayang?" Jawab Jisung dalam panggilannya.

"Mas~"

"Hey, kenapa? Kok nadanya sedih gitu" tanya Jisung yang awalnya fokus pada layar komputernya kini beralih pada layar ponselnya.

"Mas, nanti beliin perlengkapan aku buat lahiran ya" pinta Chenle dengan nada lemahnya.

"Iya sayang, nanti mas pulang lebih awal, ngga usah masak, kita nanti sekalian makan di luar aja ya"

"Nda bisa" sesalnya sembari menatap bu sela, mencoba untuk meluluhkan wanita paruhbaya itu.

"Ha?"

"Nda bisa pergi, nanti mas beli sendiri pas pulang kerja :("

"Loh Kenapa? Perutnya sakit?" Panik Jisung dalam sambungannya.

"Ndaaa~"
"Sama ibuk nda boleh, takut dedeknya keluar pas lagi belanja"

"Ya tuhan, mas kira kenapa"
"Nurut dulu ya sayang, mungkin bener kata bu sela, kandungan kamu juga udah masuk delapan, jaga dedek di rumah aja ya" tutur Jisung yang setuju dengan bu sela.

"Hu.um, beliin yang bagus ya~"

"Iya sayang, mas tutup dulu ya"

"Hu.um, love you"

"Love you too"

Panggilan itu berakhir. Wajah cemberut Chenle belum juga luntur. Ia masih mencebikkan bibirnya sembari menatap ibunya itu. Ingin membuat sang ibu tak tega dan memberinya ijin untuk pergi berbelanja nanti.

"Udah cemberutnya, ngga akan ibu ijinin"

"Ibuk iih"

"Panen sayur aja kita, ayo" bujuk bu sela mencoba mengalihkan topik mereka sore ini.

just you ✅Where stories live. Discover now