first

3.9K 417 111
                                    

Jisung dan Chenle sudah berada di pemakaman sang ayah. Chenle meletakkan bouquet bunga yang ia beli saat perjalanan tadi.

"Ayah, Chenle dateng, sekarang Chenle datengnya udah bareng sama mas, ayah seneng kan?"
"Ayah seneng kan liat Chenle udah pulang seutuhnya"
"Apa yang ayah pengenin udah tercapai kan?"
"Maaf Chenle kabulinnya lama, dan bikin anak ayah sakit hati dulu, maaf"
"Chenle janji yah, chenle ngga akan kemana mana lagi" ujar Chenle sambari menahan tangisnya.

"Yah, ayah udah bahagia kan disana? Cita cita ayah udah terwujut sekarang"
"Yah, tuhan kabulin semua doa Jisung"
"Tolong ucapin makasih ke tuhan ya yah, Jisung bahagia banget, Jisung udah merasa sempurna sekarang"

Jisung merangkul pundak Chenle, seakan memamerkan pada sang ayah jika usahanya berhasil. Mereka tak berlama lama di sana, setelah membacakan doa untuk ayah mereka langsung pulang

--

Saat ini Jisung dan Chenle lagi makan penyetan pinggir jalan, Chenle yang minta, katanya dia pengen banget makam bebek goreng.

"Mas"

"Hm?"

"Mas beneran ngga mau ambil haknya mas?"

"UHUK" pertanyaan tiba tiba Chenle yang membuatnya langsung terbatuk.

Hey, mereka sedang di tempat umum saat ini. Bagaimana bisa suami kecilnya menanyakan hal seperti itu?

"Sayang, kita lagi di luar loh" tegur Jisung.

"Emangnya kenapa?"

"Malu kalo didenger orang, bahasnya nanti aja ya di rumah" pinta Jisung.

"Ya kan aku cuma nanya"

"Iya sayang, nanti ya, kita makan dulu" lagi lagi Jisung harus membujuk Chenle.

Setelah makan selesai mereka langsung pulang. Chenle terus membuntuti kemanapun Jisung pergi bahkan ia sampai memeluk Jisung saat pria itu sedang menyikat gigi.

"Mas"

"Ayo sikat gigi dulu" ucap Jisung mencoba mengalihkan pembicaraan. Ia menyikati gigi Chenle dengan telaten.

"Maaas~~"

"Apa sayangku"

"Hak nya mas nda di ambil?"

"Bakal mas ambil kok, tapi ngga sekarang" ucap Jisung sembari menyeka sisa sisa air di wajah Chenle. Jisung benar benar merawatnya dengan baik.

"Kapan?"

"Kenapa hm?"

"Ya aku, aku belum ngerasa sempurna aja jadi suami mas, kaya aku belom serahin diri aku sepenuhnya ke mas"

"Kamu udah sempurna di mata mas, dan mas bakal ambil hak mas kalau kita sama sama siap"
"Paham kan?"

Chenle mengngguk, ia mengerti mungkin Jisung masih belum terbiasa dengan semua ini. Tapi Chenle juga merasa tak enak. Apa dia harus manjalankan idenya?

🐹🐬

Keesokan harinya Chenle berniat untuk menjalankan aksinya. Bukan karena dia needy tapi hanya saja ia ingin menyempurnakan diri.

Chenle sedang berada di dapur saat ini menata sayur matang yang ia beli tadi, ia menunggu kedatangan Jisung. Lalu berniat menjalankan aksinya. Jantungnya berdetak kencang saat mendengar suara pintu terbuka.

"Eh, kamu masak?" Sapa Jisung saat melihat Chenle berada di dapur dengan beberapa menu sayur di depannya.

"Mas, aku aja kemarin mau bakar dapur, ya ngga mungkin lah aku masak, aku beli tadi"
"Ngga papa kan?"

just you ✅Where stories live. Discover now