kata bu sela

3.2K 431 189
                                    

"Ugh"

Sudah dari pukul 3 dini hari Chenle terduduk di depan closet, perutnya terasa amat sangat mual secara tiba tiba. Semua makanan yang ia makan seakan keluar tanpa sisa. Tetapi rasa muntahnya masih saja ada.

"Kita ke dokter ya?" Bujuk Jisung yang tak tega melihat suaminya tak bertenaga seperti ini.

"Nda- hoek"

"Mas, panggilin dokter aja ya"

"Nda mau hks" tangis Chenle luruh saat ia merasa lemah tak berdaya.

"Mas panggil dokter ke sini biar bisa obatin kamu, nanti kalau ngga segera di obati malah ngga sembuh sembuh"
"Mau ya, kamu tinggal nunggu di kamar nanti dokternya yang ke sini"
"Mau?" Bujuk Jisung dengan sabar.

Sebenarnya Jisung sedang memikirkan gejala Chenle saat ini, beberapa minggu lalu mereka baru saja melakukan itu yang kedua kalinya. Dan sekarang Chenle mengeluh mual dan pusing. Sebenarnya Jisung tak ingin berlebihan menganggap Chenle sedang hamil, tapi ia akan amat senang jika itu benar.

"Nda mau dokter" cicit Chenle dengan suara lemahnya.

"Yaudah, tapi pindah ke kamar ya, disini lantainya dingin, tuh bibir kamu udah biru gitu"
"Sama diganti bajunya ya, biar mas cuci"

"Tapi nanti kalau mual lagi?"

"Sekarang masih mual?"

Chenle menggeleng sebagai jawaban.

"Mas bikinin teh anget ya biar mualnya beneran ilang"
"Kita pindah ke kamar dulu" Jisung menggedong Chenle ala bridalstyle membuka kancing piamanya dan mengganti dengan piama baru yang lebih hangat.

Setelahnya ia membuatkan teh hangat untuk Chenle. Sejujurnya ia ingi membelikan test pack untuk Chenle, hanya untuk mencoba saja. Tapi ia ragu untuk meminta ijin. Takut takut kalau Chenle malah tersinggung.

"Udah" Chenle menyerahkan cangkir tehnya pada Jisung. Tapi suaminya itu malah melamun dan tak menanggapi.

"Mas?"

"Eh, oh udah" Jisung meraih cangkir itu dan di letakkannya pada nakas.

"Mas ngantuk?"
"Maaf, aku nyusahin :("

"Engga sayang, mas ngga ngantuk cuma em"
"Cuma, ada yang ngeganggu pikiran mas aja"

"Kenapa nda cerita? Kita kan udah janji kalau ada masalah harus cerita satu sama lain"

"Bukan masalah besar, cuma mas tiba tiba kepikiran aja kalau sebenarnya kamu lagi isi"

"Ha?"

"Ya, mas berspekulasi kalau mual sama pusing kamu itu tanda tanda kehamilan"

"Mas yakin akan hal itu?" Tanya Chenle yang berubah menjadi serius.
"Mas bisa bantu aku buat beliin test pack? Kita bisa kan coba liat dulu?"
"Nanti setelahnya kita kedokter kalau memang jagoannya mas hadir"
"Ya?"

Jisung langsung mengangguk antusias, ia bergegas ke apotik 24 jam dan membelikan suaminya alat tes kehamilan itu. Sepanjang perjalanan ia berdoa semoga apa yang mereka harapnya benar benar hadir untuk melengkapi mereka.

"Ini" Jisung menyerahkan alat itu pada Chenle yang menunggunya di kamar sedari tadi.

"Aku coba dulu ya"

Jisung mengangguk dan duduk diranjang sambil terus berdoa semoga mereka mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang mereka inginkan. Perasaan gugupnya sedang mendominasi saat ini.

Sudah hampir 15 menit Jisung menunggu, tapi suaminya tak kunjung keluar. Apa alat itu bekerja sangat lama?

Tok
Tok

just you ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora