Praktikum ⚠️

5.3K 431 122
                                    

Pagi Jisung di buat panik saat ia bangun tak melihat Chenle di sebelahnya. Suaminya tak berbuat macam macam kan? Jisung langsung keluar dari kamar dan turun dari lantai 2. Saat melihat ke arah dapur ia langsung bernapas lega melihat Chenle sedang berada di sana.

Chenle terlihat sibuk dengan kegiatannya, hingga tak sadar Jisung sudah mendekatinya. Dipeluknya tubuh kecil itu dari belakang.

"Morning sayang"
"Buat apa hm?" Tanya Jisung sembari mengecup pipi Chenle.

"Morning mas"
"Bikin salad sayur, kita bikin menu sehat ya mas, biar dedeknya beneran muncul" ujar Chenle disertai senyuman manisnya.

"Mas ngga maksa kamu buat cepet cepet hamil loh"
"Jangan memaksakan diri ya sayang, mas takut kalau itu malah bikin kamu tertekan"

"Hu.um"
"Ini kan juga tahap awal biar aku selalu sehat, trus dedeknya nanti juga bisa cepet dateng"

"Tapi janji ya, jangan mempressure diri kamu berlebihan, mas ngga mau"
"Kamu masih bisa kok fokus kuliah dulu, trus nanti kalau udah lulus kita baru mulai promilnya"

"Iya suamikuu~~" Chenle langsung berbalik dan mengecup bibir Jisung. Ia sangat bersyukur memiliki suami seperti Jisung yang amat sangat sabar.

"Mas"

"Hm?"

"Kemarin kan bu sela kesini"

"Iya, mas yang minta"
"Mas ngga tega liat kamu sedih terus, jadi mas minta tolong ke bu sela biar kamu balik ceria lagi, dan kayanya berhasil"

"Iya, berhasil"
"Bu sela nyadarin aku, ngapain aku sedih terus kalau yang bikin aku sedih itu sesuatu yang emang belum ada"
"Kaya aku ngerasa bodoh aja gitu"
"Dan"
"Buselabilangbikinnyaharussambildudukbiarcepetjadi" cicitnya sambil menunduk.

"Ha? Gimana sayang?" Kernyit Jisung yang tak paham dengan kalimat terakhir Chenle.

"KATA BU SELA BIKINNYA HARUS SAMBIL DUDUK" Kesalnya yang langsung memeluk Jisung karena malu.

Jisung? Tentu saja ia terpaku tak percaya dengan ucapan suaminya. Sepertinya ia salah memanggil bu sela untuk mengembalikan Chenlenya.

"Kita coba ya" Pinta Chenle sembari mengecupi rahang Jisung.
"Mas masih kerja di rumah kan?"
"Mas pernah kepikiran buat morning sex nda?"
"Ayo kita coba"
"Sekalian praktekin yang duduk itu"
"Aku udah baca baca tadi"
"Ya ya ya" ucap Chenle sembari mulai membuka kancing kancing piamanya.

"Sayang, kamu-"

CUP

Dibungkamnya bibir Jisung dengan bibir Chenle. Tangannya mengalung pada tengkuk Jisung. Lumatan lumatan mulai beradu, sepertinya Jisung mulai terbuai. Jujur sebenarnya Chenle sedang horny setelah membaca artikel tentang sex yang ia baca tadi. Ia kesal dengan artikel itu yang menjelaskan dengan sangat detail yang membuat pikiran Chenle dengan mudah membayangkan semuanya.

Chenle menggerakkan tubuhnya menuntun Jisung pada kursi pijat di sebelah dapur. Ia duduk di atas pangkuan Jisung dan sedikit menunggingkan pantatnya. Ia ingin mempraktekkan gaya yang di sarankan bu sela dan yang di artikel tadi.

Tangan Jisung yang berada di bokong berisi Chenle mulai beraksi, entah tiba tiba saja ia ngin meremas bongkahan kenyal itu.

"Eeumhh" lenguh Chenle saat Jisung mulai meremas bokongnya.

Jari jarinya mulai menyapa belahan pantat Chenle dari luar celana. Melakukan gerakan acak yang membuat Chenle merasa kegelian tapi juga terasa menyenangkan.

Jisung sedikit menarik celana piama Chenle yang membuat lubang Chenle terlihat dengan jelas. Diusapnya lubang merahmuda itu.

"sayang"

just you ✅Where stories live. Discover now