❄🌌👬

3.1K 382 119
                                    

Jumat malam adalah hari yang selalu ditunggu tunggu oleh Chenle. Pasalnya setiap Jumat malam di hari terakhir kerja, Jisung akan mengajaknya ke kota untuk jalan jalan. Semenjak hamil ia amat sangat senang jika di ajak jalan jalan malam. Ditambah saat ini sudah memasuki musim dingin dan mendekati natal, pasti kota juga sudah dihiasi lampu lampu cantik serta guyuran salju yang baru saja reda.

Chenle sudah bersiap sedari sore sembari menunggu sang suami yang pulang kerja. Ia menunggu di ambang pintu sembari membawakan handuk agar sang suami lekas mandi karena ia sudah tak sabar untuk jalan jalan.

"Eh udah siap aja si cantik ini" sapa Jisung setelah melihat sang suami kecilnya sudah siap dengan mantel panjang selutut.

"Akunya udah nda sabar hehe" kekehnya sembari melepaskan dasi serta mantel sang suami.

CUP

Dikecupnya bibir tebal itu sebagai rutinitasnya.

"Semoga aja airnya masih anget"

"Ngga anget juga ngga papa sayang"

"Tapi ini udah masuk musim dingin loh, jangan sok sok an trus berakhir mas yang sakit ya, nda mau aku nanti urusin mas kalo bandel gini" omelnya pada Jisung.

"Iya, iya"
"Mas mandi dulu" setelahnya Jisung melenggang pergi.

Chenle langsung menyiapkan pakaian yang pas untuk sauminya malam ini. Bukankah mereka akan pergi berkencan? Mungkin pakain sedikit santai akan sangat cocok untuk mereka malam ini.

Dalam perjalanan, Chenle tak hentinya menyanyikan lagu lagu natal masa kecilnya. Saat kecil dulu ia ingin sekali merayakan natal di daerah bersalju seperti ini. Namun karena sang papa adalah abdi negara yang tidak mudah mengambil cuti di akhir tahun jadi keinginannya belum terwujut. Tapi lagi lagi Jisung bisa mengabulkannya.

"Mas"

"Hm?"

"Dulu pas aku kecil, aku pengen banget rayain natal di negara negara bersalju kaya gini"

"Oh ya?"

"Hm, tapi papa nda pernah ngabulin"
"Sampe akhirnya aku nekat pergi sendirian pas jaman SMA dulu"
"Haha lucu banget" kekehnya yang mengingat sikapnya dulu.

"Sendirian?" Tanya Jisung.

"Hu.um, bahkan papa nda tau kalau aku terbang ke new york sendirian"
"Aku bilangnya ke bali bareng temen temen"
"Nakal banget ya aku" ujarnya disertai kekehan.

"Tapi aku nyesel"
"rasanya nda lengkap, nda enak rayain natal sendirian"
"Jadi besoknya aku langsung pulang, karena ngerasa bosen :("

"Trus reaksi papa?" Tanya Jisung yang penasaran, pasalnya papa adalah orang yang sangat protektif kepada Chenle.

"Papa? Papa nda tau mas sampe saat ini"
"Aduh bandel banget aku"
"Jangan bilangin ke papa ya"
"Awas loh kalau papa tau, berarti mas yang aduin" sengitnya pada Jisung, yang masih tak percaya jika Suaminya pernah senekat itu.

"Tapi sekarang apa yang aku pengenin terwujud berkat mas, rayain natal bareng keluarga aku sendiri, dengan perasaan yang lebih lebih lebih bahagia, karena ada dedek juga" ujarnya sembari mengelus perut buncitnya.

"Mas seneng bisa kabulin apa yang kamu mau, semoga apapun keinginan kamu bakal terpenuhi berkat mas ya" ujar Jisung sembari mengelus surai Chenle.

Tak lama mereka sudah sampai di parking area pusat kota. Salju juga kembali turun menambah kesan romantis untuk keduanya. Mereka berjalan jalan di area store store yang terlihat sangat cantik dengan hiasan natal mereka. Rasanya Chenle amat sangat senang malam ini. Jisung sesekali mengecup pucuk kepala si manis karena rasa gemasnya. Chenle juga terlihat amat cantik malam ini, dengan hidung dan pipi yang memerah alami karena suhu yang rendah membuatnya semakin cantik.

just you ✅Where stories live. Discover now