4

5K 444 79
                                    

Makan malam itu dilaksanakan di taman belakang rumah Dante. Karen mengira makan malam itu hanya biasa saja, diadakan di ruang makan, begitu, namun kenyataannya suasana makan malam itu berhasil membuatnya menarik napas gugup.

Taman rumah pria itu sangat besar dan dipenuhi berbagai macam bunga. Di dekat bunga-bunga tersebut terdapat lampu-lampu yang mengerlip, memberikan keremangan cahaya pada taman yang gelap. Karen terkejut saat stereo mengumandangkan lagu Pure Imagination yang dinyanyikan Gene Wilder.

Come with me and you'll be

In a world of pure imagination

Memori masa lalu tak urung menghantui benak Karen, saat Dante merangkulnya dan bertanya padanya, "Kau suka lagu ini, Indy? Ingin aku putar sampai kau tidur?"

"Nada lagu ini indah sekali. Aku tidak pernah mendengar lagu semacam ini sebelumnya."

"Tentu, ini salah satu lagu terbaik yang pernah ada. Ini juga lagu favoritku!"

If you want to view paradise

Simply look around and view it

Dia pikir hal ini romantis, pikir Karen sinis. Dulu, dia boro-boro menyiapkan makan malam seperti ini denganku. Tugasku hanya menemaninya di tempat tidur. Dia tidak mau aku ikuti dan aku lebih banyak sendiri di rumahnya yang dulu.

Apa yang membuat kau tertarik pada orang lain, Dante? Mengapa dulu kau sulit untuk menunjukkan kasih sayangmu padaku? Mengapa kau justru bersikap hangat pada Karen wanita yang baru kau kenal?

Karen berusaha tenang, suaranya tidak boleh terdengar gemetar oleh Dante. Bisa-bisa pria itu menaruh curiga padanya. Setelah menguasai dirinya, Karen berjalan mendekati Dante, menyapa pria itu untuk memberi tanda kedatangannya.

Dante mempersilakannya untuk duduk di sampingnya. "Kau harus membiasakan untuk dekat-dekat denganku. Aku akan membutuhkan bantuanmu."

"Baik," jawab Karen, menurut untuk duduk di bangku sebelah Dante. "Maaf menunggu lama. Jalanan macet sekali."

"Kau menyetir?"

"Ya."

"Mahir?"

"Mahir?" Karen tertawa. "Tidak sama sekali. Hari ini sopir saya lagi halangan, jadi terpaksa mengemudikan mobil sendiri."

"Kau suka mobil apa?"

"Kenapa? Kau ingin membelikanku mobil?"

"As long as I can afford it," jawab Dante santai.

Tentu kau bisa membeli mobil apapun yang kau mau, pikir Karen. Terakhir yang Karen tahu, keluarga Amran masuk dalam dua puluh orang terkaya di Indonesia menurut majalah Forbes.

"Well, apa saja asal yang tidak berisik macam mobil diesel," sahut Karen sama tenangnya. Menyadari bahwa Dante tidak bisa melihat, Karen menawarkan makanan yang ingin disantap Dante.

"Ada apa saja di meja?" tanya pria itu. "Saya sengaja tidak bertanya pada chef agar bisa memberi kejutan pada saya, tapi saya yakin pasti enak-enak."

"Hanya ada steak, salmon fillet, dan wine. Wow."

"Kenapa?"

"Kau tidak makan nasi?"

"Saya sudah lama tidak makan nasi sejak lama," sahut Dante kemudian. "Kau tipe orang yang tidak bisa makan tanpa nasi?"

"Ya."

Karen melihat perubahan di wajah Dante, yang tidak bisa dimengerti Karen. Adakah perkataanku yang mengingatkannya pada Indy, pikir Karen penasaran. Dulu aku juga memberitahunya bahwa aku selalu makan dengan nasi.

Ex Wife's Revenge #CompletedWhere stories live. Discover now