15

3.9K 289 37
                                    

Selain teman-teman pembaca yang memotivasi aku, Kim Jongdae aka Chen EXO juga memberiku semangat untuk melanjutkan ceritaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selain teman-teman pembaca yang memotivasi aku, Kim Jongdae aka Chen EXO juga memberiku semangat untuk melanjutkan ceritaku. Lagu-lagunya tak pernah absen menemaniku saat menulis.


**

Sebelum berangkat kerja Karen berpamitan dengan anaknya dan Dante yang masih di ruang makan. "Kau baik-baik ya dengan Oom Dante," katanya mengingatkan. "Dan Pak Dante, jika ingin sesuatu, segera beritahu Val. Dia orangnya cekatan tapi memang perlu digalaki sedikit."

"Bohong itu, Oom Dante, aku anaknya penurut kok," jawab Valerie bergurau.

"Oom percaya," sahut Dante disertai tawa. "Karen, kau tidak keberatan jika diantar oleh sopir saya di depan?"

Untuk apa, pikir Karen. Apa kau menggunakan sopirmu untuk memata-mataiku, Dante? Kau ingin memastikan aku tidak menemui Erik, kan?

Tidak masalah.

"Kebetulan," jawab Karen kemudian. "Sopir saya juga lagi berhalangan."

Setelah menyalami tangan ibunya dan setelah ibunya meninggalkan ruang makan, sikap Valerie yang ramah berubah. Dia langsung bertanya pada pria yang duduk di dekatnya, "Oom Dante, Oom tidak usah berpura-pura baik lagi. Mama sudah pergi kok."

Mendengar kecurigaan itu membuat tawa Dante meledak. "Jadi kau pikir kita hanya bersandiwara di depan ibumu?"

"Bukankah begitu? Oom ingin terlihat baik di depan Mama kan, jadi Oom bersikap baik padaku?"

"Apa yang ibumu katakan padamu sampai kau berpikir Oom pura-pura baik?"

"Mama sudah menjelaskan bahwa pernikahan kalian hanya pernikahan bisnis."

Dante tenang saja menanggapi anak itu. "Oom tidak punya alasan bersikap baik padamu, Valerie. Sekali pun Oom kasar padamu, ibumu tetap menikah dengan Oom. Apakah ibumu belum memberitahumu soal alasan pernikahan kami yang sebenarnya?"

"Sudah. Lalu kenapa Oom baik? Apakah benar Oom ingin menganggapku anak?" tanya Valerie masih penasaran.

"Valerie, Oom tidak menyangkal Oom akan mendanai perusahaan ibumu, tapi bukan berarti serta-merta pernikahan Oom dan ibumu hanya pernikahan bisnis. Oom ingin punya keluarga seyogyanya keluarga pada umumnya."

"Keluarga pada umumnya itu yang bagaimana?"

Dalam hati Dante mengeluh. Anak Karen punya banyak sekali pertanyaan, tapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkannya bukan bermaksud untuk menyinggung orang lain. Dante dapat merasakan kepolosan anak itu. Kepolosan anak yang memang tidak dibesarkan dengan kehangatan sebuah keluarga.

"Ya keluarga yang selalu ada untuk satu sama lain. Keluarga yang saling merangkul, yang saling mengingatkan. Poin utamanya adalah yang selalu ada, sebenarnya."

"Bagaimana bisa? Setelah Oom dan Mama menikah, aku akan balik ke sekolah dan akan lama di sana. Setelah itu aku akan kuliah. Aku tidak akan ada untuk Oom dan Mama."

Ex Wife's Revenge #CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang