8

3.6K 294 52
                                    

Dante seringkali melihat Indy didekati Erik padahal sepupunya tidak punya urusan apa-apa di rumah Dante. Erik beralasan dia ingin bertamu, menyambung silaturahmi dengan sepupu, tetapi kaki Erik selalu melangkah ke tempat di mana Indy berada. Dante mendengar pembicaraan mereka, yang mana Erik selalu menenangkan Indy yang murung. Indy tidak mengatakan apapun untuk menjatuhkan nama suaminya, tapi Erik yang sok tahu itu melontarkan asumsinya bahwa Indy kesepian karena Dante hanya mendekati Indy saat Dante ingin melakukan seks. Erik juga mengompori pikiran Indy dengan memberitahunya Dante masih mencintai Jena dan takkan bisa bersikap hangat pada siapa pun selain dengan Jena-yang harus Dante akui, itu benar. Sulit bagi Dante untuk membawa dirinya untuk bermesraan dengan Indy, apalagi tak lama dia menikah dengan Indy, Jena kembali ke kehidupannya. Membawa cerita yang lebih menarik perhatian Dante, yang membuat Dante semakin tidak peduli pada Indy, dan tidak pula memusingkan kedekatan Indy dengan Erik.

Hanya sekali saja Dante menegur Indy, itu pun bukan karena dia cemburu. "Aku tidak mau hubungan kau dengan Erik terendus orang lain. Reputasiku bisa hancur, dikelabui istri dan sepupuku sendiri!"

Saat itu Indy yang sudah tahu Dante menjalin hubungan kembali dengan Jena, menjawabnya berang, "Bagaimana dengan kau? Erik kasi tahu aku, kau sering makan malam dengannya. Apa yang kau lakukan dengannya? Apakah hanya pergi makan saja? Tidak lebih dari itu, Dante?"

"Bukan urusanmu! Aku dan Jena sudah dekat dari dulu, dan tak ada yang berani menuduh kami apapun, karena Jena berasal dari keluarga terpandang. Keluarganya tidak akan membiarkan orang lain merisaknya dengan tuduhan-tuduhan seperti yang kau katakan barusan!"

"Perselingkuhan tetaplah perselingkuhan, meski dilakukan oleh dua orang kaya sekali pun!"

"Uangku bisa membersihkan namamu, tapi bagaimana dengan kau? Apa kau begitu sembrononya, membiarkan kau didekati pria lain dan menjadikan itu aib bagi suamimu dan anak yang ada di kandunganmu? Habis perkara. Aku tidak melarang kau dekat dengannya, tapi jangan sampai kau tidur dengan Erik! Camkan itu!"

"Aku bisa meminta hal yang sama darimu, Dante. Aku tidak mau kau tidur dengan sembarang wanita dan membawa penyakit ke pernikahan kita."

"Jena bukan sembarang orang! Dia wanita yang kucintai. Aku tidak tahu dia akan kembali. Jika aku tahu dia akan mendatangiku lagi..,"

"Kau tidak akan menikah denganku, kan?" Indy melengkapi kalimat itu dengan kesedihan matanya. Dia menggigit bibirnya. "Kau pikir aku tidak menyesal, Dante? Menjadi istri yang tidak dicintai suaminya.. Kau pikir aku mau pernikahan semacam ini?"

"Aku memberikanmu segalanya. Rumah. Mobil. Perhiasan. Kau tidak punya alasan untuk mengeluh. Banyak wanita yang menginginkan posisimu sebagai istriku, Indy! Sadarlah mengenai hal itu!"

Kedatangan Erik pada Karenina membuatku tidak tenang, pikir Dante. Aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan Erik dariku.

Hari itu pula Dante menelepon Erik, memintanya untuk datang ke rumahnya.

"Wow, Dante Amran akhirnya mengundangku ke rumahnya setelah sekian... tidak pernah," sindir Erik, duduk di samping Dante di taman belakang rumah pria itu. Cuaca siang itu sangat terik, dan entah mengapa Dante tidak merasakan kepanasan, bahkan dia tidak berkeringat. Badannya yang segar membuat Erik penasaran, terbuat apakah badan Dante itu, apakah terbuat dari batu atau es. Semuanya terasa masuk akal setelah Erik menyadari Dante baru saja keluar dari kamarnya karena dia tidak punya pekerjaan apapun yang membuatnya harus beraktivitas dari pagi. "Apa yang kau inginkan dariku, Dante? Tidak mungkin kau mengundangku hanya untuk bertegur-sapa, kan?"

"Aku tidak mau kau dekati calon istriku, atau ikut campur dengan urusan pribadiku," kata Dante dingin. "Pikirmu aku tidak tahu kau menemui Karen?"

"Oh, Dante. Di manakah Dante Amran yang punya kepercayaan diri yang setinggi langit itu? Kau terdengar menyedihkan dengan mengancamku tidak mendekati calon istrimu. Kenapa? Kau takut aku merebutnya? Berbuat macam-macam dengannya?" Erik tertawa menyebalkan. "Bukankah kau punya segalanya, Dante, sehingga orang macam aku hanyalah debu bagimu?"

Ex Wife's Revenge #CompletedWhere stories live. Discover now