keradonaman di siang hari - Maha5 x reader

499 47 13
                                    

Nama donatur : Akai
Akun donatur : AkaneErina_27
Jenis bansos : Oneshot
Judul : Kerandoman di siang hari
Character / Pairing : Maha5 × Reader
Fandom : Vtuber | Maha5

###



Di suatu siang ....

Seperti biasanya, studio vtuber asal Indonesia itu tak pernah tenang. Tiada hari tanpa teriakan melengking seorang manajer berambut biru yang ada di sana.

Mungkin sebaiknya kita abaikan Tommi yang sedang teriak-teriak macam emak-emak itu. Kita menepi sedikit ke seorang perempuan yang tengah menghadap sebuah komputer dengan kacamata anti radiasi yang hampir jatuh dari hidungnya. Begitu fokusnya dia sampai seorang lain yang datang dengan secangkir kopi itu ia abaikan keberadaannya.

"Lagi apa?" tanya sosok yang baru datang tersebut. Hans Irawan, atau sebut saja Sir biar singkat, tapi mungkin sebut saja Hans supaya dia bernama. Kalau kata Andi, sih, you can call him kampret.

"Edit clip." (Name) menjawab sembari menaikkan kacamatanya yang hampir jatuh.

Hans menyadari suatu kejanggalan di sana, ada lingkaran hitam di bawah mata (name), itu kantung mata atau make up? Daripada penasaran, Hans pun bertanya, "Itu mata kenapa?"

Paham dengan apa yang dimaksud, tanpa mengalihkan pandangannya (name) menjawab, "Si Andi tahu-tahu teriak tengah malem bikin gue kebagun, mana lagi mimpi ketemu husbu lagi. Gak bisa tidur sampe pagi."

Mengetahuinya Hans pun tidak ingin bertanya lagi. Terlihat jelas (name) sedang badmood parah, yang ada dia digergaji jika berani macam-macam. Lagi pula apa gunanya soundproof di kamar Andi? Kediaman kedua saudara itu bahkan telah menyerupai rumah busa, tetapi suara Andi masih dengan lantangnya terdengar keluar. Atau memang pendengaran (name) saja yang terlalu tajam?

'Bentar, bentar. Itu (name) udah edit berapa clip? Kok awet banget badmoodnya? Dia gak ada ketawa? Amazing.'

"Ketemu husbu yang mana emang?" tanyanya lagi.

"(Your favorite husbu)."

'Oalah pantes.'

(Name) menjauhkan diri dari komputer di hadapannya. Bersandar dan menggerak-gerakkan lehernya sampai gemeletuk tulang pun berbunyi. Mungkin pinggangnya juga akan berbunyi jika digerakkan. Ia melirik jam di ujung kanan, istirahat siang kurang beberapa menit lagi.

"Posting sekarang, jangan?" tanyanya kepada Hans yang sedang fokus memantau discord Maha5 meskipun tidak komen sekalipun.

"Agak sorean aja," jawabnya.

"Oke siap, cari makan yu–" Berniat mengajak, tetapi terpotong panggilan dari suara kawaii yang begitu ia kenal.

"(Name) (name) (name) ayok Abang mau traktir kita nasi padang di depan!" ajak Alia.

Jujur, menggiurkan. Namun, sepertinya mata (name) yang terlalu lama menatap layar PC sedang tidak baik-baik saja. Terpaksa ia harus menolak ajakan Alia. "Gak dulu, deh, mau gopud aja. Mata gue pusing."

"Udah ayo, 'kan ada gue." Entah datang dari mana, Andi ikut mengajak (name).

(Name) diam sejenak, ia menatap Andi dengan tatapan yang sulit didefinisikan. "Sa ae lu jomblo karatan."

"Elaaah! Udah keren juga."

Alia tertawa kecil, memang benar jika abangnya itu jomblo karatan. Reaksi (name) pun biasanya tak jauh-jauh dari Tommi, meskipun dia perempuan. Yah ... terkadang sifat bisa menular tanpa sadar, bukan? Sebenarnya Alia sudah lelah dengan kedua lelaki yang menyandang status sebagai kakak dan sepupunya itu, tiada hari tanpa ribut yang pastinya mengganggu date-nya dengan kasur-kun. Namun, jika itu (name) Alia rela saja kasih restu, ya itu kalau (name) mau sama abangnya, sih.

★ | Bansos Asupan Halu :: Chara x ReaderWhere stories live. Discover now