CuTe - Ayanokouji Kiyotaka [Classroom of the Elite]

536 62 11
                                    

Nama Donatur : Kunimayuu
Akun Donatur : kunimayuu
Jenis bansos : Oneshot
Judul : CuTe
Character : Ayanokouji Kiyotaka
Fandom : Classroom of the Elite
('lil note: tolong abaikan time stamp, dan maafkan kalau ayanokouji terasa ooc disini hehe)

﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.55 waktu setempat. Namun, sang gadis bernama (Surname) (Name) itu masih berkutat dengan ponselnya.

"Huh. Bosen, deh," gumamnya. Jemarinya sibuk mengusap layar, mencari konten atau kiriman yang sekiranya dapat menghibur dirinya. Tapi, tak ada satupun yang menarik perhatiannya.

(Name) menekan tombol back, beralih ke aplikasi lain. Ia lantas membuka aplikasi chatting, berharap ada teman sekelasnya yang masih online.

"Wah, ada Ayanokouji-kun!" ucapnya. "Tumben dia masih bangun jam segini,"

"Chat nggak, ya .." pikir (Name), "ini kesempatan bagus buat confess ke dia, sih .."

Yak, seperti yang bisa kalian baca di atas, tentunya kalian jadi tahu kalau (Name) menyukai Ayanokouji Kiyotaka, sang pemuda misterius yang tak banyak bicara dan dikenal akrab dengan Horikita Suzune, adik dari ketua OSIS.

(Name) sadar diri, kalau Ayanokouji bisa saja menyukai Horikita. Kalau memang benar demikian, maka kecil kemungkinan dirinya akan diterima Ayanokouji menjadi pacarnya. Belum lagi, laki-laki itu jarang mengobrol dengan orang lain jika tak ada perlu.

Aneh memang, seorang seperti Ayanokouji bisa disukai oleh beberapa perempuan di kelas 1-D. Sebut saja (Name), Sakura, dan Kushida. Padahal 'kan, dia hanya orang yang pendiam—bahkan terlalu pendiam, cuek, dingin, dan terkadang bersikap sedikit kasar.

Tapi begitulah kawan, kehidupan di dimensi anime yang tidak akan pernah menjadi nyata. Kalau di dunia nyata kan, sosok sepertinya Ayanokouji justru dijauhi dan dicap nolep.

Yah, that's what will you get if you're the star of the show. Now wake up, tidak akan ada yang menyukaimu jika bertingkah seperti itu. Menjadi ramah saja belum tentu ada yang suka, apalagi kalo sok ansos begitu.

Mending kalau kamu pintar, kalau goblok?

Oke, kita kembali ke cerita.

(Name) akhirnya memutuskan untuk mencoba mengungkapkan perasaannya pada Ayanokouji, tanpa memedulikan reaksi sang pemuda nantinya. Yang penting jadi, pikirnya.

Ia menarik napas, kemudian mengetik beberapa kata.

"Kon-ban-wa, A-ya-no-kou-ji-kun ..." (Name) mengeja tiap suku kata yang ia tulis.

Ting! "Oh, dia jawab!" Ingin rasanya (Name) teriak sekarang, namun tentunya itu akan membuat tetangga sebelahnya terganggu.

Ting! "Oh, dia jawab!" Ingin rasanya (Name) teriak sekarang, namun tentunya itu akan membuat tetangga sebelahnya terganggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Name) menghembuskan napasnya, lalu mematikan ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Name) menghembuskan napasnya, lalu mematikan ponselnya.

Ia meraih bantal gulingnya, lantas memeluknya erat-erat.

"AAAA AKU PUAS, DEH! KALO AKU MATI SEKARANG PUN AKU RELAA!" serunya sekeras mungkin—tapi tidak terlalu terdengar, tentunya karena diredam oleh bantal guling.

[Sementara itu, di kamar Ayanokouji.]

"Apa, sih .." Ia memandangi layar ponselnya dengan ekspresi bercampur aduk. Bingung, heran, kesal, semua bersatu.

Meski demikian, wajahnya terasa menghangat. Ketika ia melirik cermin kamarnya, Ayanokouji mendapati bahwa wajahnya merah.

"Yabai, aku ditembak duluan .."

-end.

★ | Bansos Asupan Halu :: Chara x ReaderWhere stories live. Discover now