9. Reunian.

112K 15.2K 2.3K
                                    

Yuhuuuu
Akhirnya author bisa up lagi🤤

Yang hadir angkat tangan🦶

⚔️⚔️⚔️

Mobil Toyota Alphard berwarna hitam itu berhenti tepat di pekarangan rumah mewah. Gio keluar dari mobil diikuti Rai di sampingnya kemudian mereka berjalan beriringan kedalam rumah tersebut.

" DADDY MOMMY."

Langkah sepasang suami-istri itu terhenti ketika mendengar teriakan marah dari dalam mobil.

Anjir, bisa-bisanya mereka lupa ada monster ketinggalan.

" Sorry, darling." Rai membuka pintu mobil lalu mempersilahkan tuan putri untuk turun.

" Lea gak cuka ya gini, mommy ama daddy gak cayang Lea lagi kan?" Sembur Stella berkobar-kobar.

" Kan mommy sama daddy gak sengaja." Balas Rai santai.

Stella semakin memasang wajah garang, ia berjalan mendekati ayahnya kemudian mengulurkan tangan untuk segera di gendong meskipun ia lagi marah.

" daddy sayang Lea kok.." ujar Gio mencium dalam pipi putrinya.

Mereka berjalan beriringan masuk kedalam rumah besar tadi. Bahkan dari teras rumah pun sudah terdengar suara-suara riuh khas anak muda. Angin malam berhembus membuat Rai mengeratkan jaket di tubuhnya.

" ANJIR, HOT BAPAK DATANG WOI..." teriak Anton membuat semuanya menoleh ke arah pintu masuk yang menampilkan sebuah keluarga langka.

" PEWANGI, ADUH... OM MABOK NIH." Galang mendekat kemudian mengambil paksa Stella dari gendongan ayahnya.

Sementara Gio saling bertos dengan para rongsokan yang amat ia rindukan. Akhirnya mereka semua bisa reunian di rumah Delon si calon suami plus ayah. Ya, mereka pulang lantaran dua hari lagi akan ada acara pernikahan dari salah satu temannya. Delon adalah pria sejati yang berani bertanggungjawab atas kesalahannya, ia juga berani mengakui perbuatannya kepada kedua orangtuanya. Ya.... Meskipun di desak oleh teman-temannya.

Awalnya memang cukup rumit lantaran Devan tidak merestui Amel menikah dengan Delon dan malahan memaksa atau menyeret Amel berulangkali ke tempat aborsi namun masih bisa di hentikan oleh Delon. Begitu juga dengan kedua orangtuanya yang juga tidak merestui bahkan sampai saat ini masih rada sinis kepada Amel, tapi mereka juga terpaksa menyetujui setelah memberikan bogeman mentah kepada Delon.

" daddy....." Stella terus meraung memangil nama ayahnya sebab tidak tahan berada dalam Galang yang mulai dari tadi mengajaknya mengobrol tentang cara menjadi ketua geng, cara mendirikan sebuah geng, cara mencari anggota inti geng dan semuanya itu tidak dapat di mengerti oleh Stella.

" Astaga Rai, Lo udah punya anak tapi badan Lo masih aduhai banget." Ceplos Franklin tanpa mempedulikan tatapan maut Gio.

" Eh, pewangi, bahasa Lo udah nambah belum? Nggak tatatata lagi kan?" Tanya Anton tapi tidak dibalas pewangi yang kini menangis sebab tak kunjung dilepaskan oleh Galang.

Sial, seharusnya tadi ia menolak ajakan sang ayah dan lebih baik memilih tinggal di rumah sambil menonton fang di YouTube. Lihatlah sekarang, ia begitu risih apalagi Franklin kini menepuk-nepuk tangan dan bernyanyi " cicak-cicak di dinding." Mungkin maksud lelaki itu baik untuk mengibur Stella, tapi balita tersebut malah merasa ngeri.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Место, где живут истории. Откройте их для себя