52. Bobok?

70.6K 14K 6K
                                    

Ampun woi ampun😭

Ada kesibukan sampai lupa up, astaga pantesan kemarin liat notif wp banyak komen sama DM ig. Pas diliat, ternyata semua nagih up😭

Author udah nulis setengah part, akhirnya malam ini membalap dan bisa menciptakan part tidak panjang tidak pendek.

Happy emosi 😭👍

⚔️⚔️⚔️

" Lea, kemarin Lea kenapa gak sekolah?" Tanya seorang guru yang kini berjongkok di depan seorang balita cantik.

Stella yang tadinya asik mencoret-coret mendongak menatap wajah gurunya.
" Lea telambat angun, Bu gulu."

Kening guru itu mengernyit, tidak biasanya balita itu terlambat bangun sebab ia termasuk kedalam balita yang lumayan cepat sampai ke sekolah. " Kenapa bisa terlambat bangun sayang? Mommy Lea gak bangunin Lea?"

Stella menggeleng-gelengkan kepala.
" Mommy di lumah atit. Dia gak angun-angun campe lama, bobok telus. daddy gak tau dimana, cemalam gak ada di lumah atit ama gak pulang."

Guru itu terkejut, ia berusaha mencerna ucapan muridnya itu.

" TAPI LEA UDAH UNYA ADEK BOTAK." teriak Stella heboh membuat semua bocil menoleh ke arahnya.

Kemudian balita itu menarik-narik tangan Haruka yang berada di sampingnya seperti menceritakan sebuah berita menggemparkan.
" Haluka, adek botak Lea udah meledak. Lambutnya gak ada kayak Upin Ipin."

" Telus?" Tanya Haruka loading.

Jawaban Haruka membuat Stella kesal. Ia pun berkacak pinggang menatap Haruka garang.
" Haluka, angan jawab gitu."

Mata Haruka berkedip polos.
" Telus?"

Semakin kesal, Stella hendak melayangkan jurus colok mata tapi sudah terlebih dahulu ditahan oleh Bu guru.

" Lea kan udah jadi kakak, jadi gak boleh main colok mata lagi dong." Ujar Bu guru.

Stella pun menghela nafas pasrah bersamaan dengan bel istirahat berbunyi. Tanpa di suruh, semua bocil-bocil sudah berhamburan seraya mengeluarkan bekal masing-masing.

Tapi berbeda dengan Stella, ia berlari ke luar kelas hendak ke kantin. Balita itu adalah salah satu langganan Bu kantin yang tidak pernah absen jajan.

" Kakak, beliii..." Stella menyodorkan uang dua puluh ribu pemberian neneknya.

" Tumben uangnya dua puluh ribu. Mommy Lea lagi baik ya makanya kasih uang jajan lebih?" Tanya Mbak kantin.

" Nggak. Itu uang dali Oma. Mommy lagi bobok makanya gak bica kacih uang jajan." Jawab Stella polos.

Mbak kantin yang berpikir bahwa maksud dari bobok adalah terlambat bangun, hanya mengangguk mengerti. Ia pun memberikan Yakult dan biskuit kepada balita itu. Setelah menerima kembalian, Stella pun segera pergi dari sana menuju kelas.

Sesampainya di kelas, ia sudah melihat Jerikho telah membuka bekalnya dan memakan tanpa seizin Stella. Namun gadis kecil itu tidak mempedulikannya, ia sudah terbiasa akan hal itu dan tak mempersalahkan.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Where stories live. Discover now