44. Kerinduan Stella.

71.7K 13.6K 7.6K
                                    

To the point aja ya.

Happy shopping 👍

⚔️⚔️⚔️

" Cemalam Lea begadang ama abang Leon, daddy." Cerita balita tersebut menatap layar handphone yang menampilkan wajah sang ayah yang sedang sibuk memeriksa berkas-berkas dan sesekali menjawab pertanyaan putrinya meskipun ia sedang sibuk.

" Oh ya? Sampe jam berapa?" Tanya Gio.

" Ampe jam cembilan malam." Jawab Stella bangga membuat sang ayah tertawa kecil.

Kemudian Gio menatap layar dan memandang wajah lucu putri kesayangannya.
" Udah dulu ya sayang, nanti malam bakalan daddy telfon lagi."

Ucapan itu membuat Stella mencebikkan bibir sedih.
" Lea macih angen, daddy. Cemalam daddy gak angkat telpon, daddy udah gak cayang Lea lagi ya?"

Padahal mereka baru mengobrol sekitaran sepuluh menit. Itu pun Stella rela bangun cepat hanya untuk bisa berkomunikasi dengan ayahnya sebab begitu sulit dihubungi.

" daddy sayang banget sama Lea, tapi kan Lea harus berangkat sekolah sekarang." Jawab Gio.

" Nanti telponan lagi, sayang. Sekarang berangkat sekolah dulu, trus nanti malam bakalan teleponan sampe puas sama daddy.." bujuk Rai seraya mengelus rambut putrinya.

Akhirnya Stella menghembuskan nafas berat membuat hati Gio seakan nyeri. Pria itu juga masih ingin mendengarkan celotehan cadel putrinya, tapi yang namanya pekerjaan dan aktivitas Stella tidaklah bisa dilewatkan begitu saja.

" Nanti kalo daddy udah pulang, daddy bakalan beliin mainan pesanan Lea banyak-banyak. Oke!" Bujuk Gio lagi.

" Lea cuman mau ama daddy." Balas Stella jujur.

Rasanya begitu sepi sebab tidak ada lagi yang menepuk pantatnya ketika tidur, ciuman sebelum atau sesudah tidur, sosok yang mengantarkannya ke sekolah, dan yang menggendongnya tinggi-tinggi saat lelaki itu pulang kerja.

" Bye, daddy. Angan lama pulang ya. Lea cayang ama daddy." Ujar Stella dan kemudian ia mematikan sambungan telepon.

Gio yang berada di luar kota atau lebih tepatnya di Bali pun tersenyum tulus mendengar nada cadel ungkapan tulus putri kecilnya. Ia menatap layar handphone dimana panggilan sudah diputuskan lebih dahulu karena ia tau pasti putrinya tidak ingin berlarut-larut dalam kerinduan sehingga lebih dulu mematikan sambungan.
" I love you more, my Stella."

Di sisi lain, Rai yang sedang memasukkan bekal dan botol minum putrinya kedalam tas ransel Stella sedang tersenyum melihat balita kesayangan mereka telah kembali tertawa girang sebab perutnya digelitiki oleh Leon.

" Lea, Leon. Mari berangkat." Ajak Arifin yang sudah siap memakai helm serta dua helm bocil di tangannya.

" Ayok cil." Ajak Leon dan mereka keluar rumah diikuti Lusiana dan Rai.

" Daddaaa, jimbo..." Gadis kecil itu berlari mendekati seekor kucing peliharaan Leon yang bernama jimbo yang sedang rebahan santuy di teras.

" Idihh, sok kompak." Cibir Leon melihat keponakannya yang sedang mengelus bulu jimbo lalu mencium sekilas kepalanya.

" Bentar dulu, mommy mau fotoin Lea bentar." Ujar Rai yang memang hampir setiap hari mengambil gambar putrinya.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Where stories live. Discover now