29. Do you angry?

75.8K 11.9K 1.5K
                                    

Hari ini author double up 🍺

Biar kalian gak ngambek🗿

Gak up seminggu lewat karna apa Thor?
: Gara-gara stress.

Follow Ig:
@Yohanaichi
@Gionatan_angkasa
@Xandrea_stella_angkasa

Kalo mau DM langsung to the point ya. Yang chat p, Thor, kak, halo. Gak bakalan author balas.

⚔️⚔️⚔️

Suasana malam terasa sepi dalam ruangan itu. Tidak ada ocehan cadel seperti biasa, rengekan manja, dan tingkah bar-bar balita menggemaskan di dalam kamar tersebut sebab Stella sedang menjalankan militer bersama opanya.

Kesempatan emas untuk romantisan?
BIG NO.
sebab yang ada hanya aura mencekam atau marah.

Rai membuka lemari untuk mengambil piyamanya lalu kembali menutup lemari sedikit kasar.

Saat Rai berbalik, ia dikejutkan dengan kehadiran Gio yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapannya. Lelaki bertelanjang dada itu meletakkan sebelah tangannya di dinding samping kepala Rai sementara tangan satu lagi menarik dagu istrinya agar menatap iris mata elangnya. Kini Rai sudah dikurung.

" Do you angry?"

Tidak ada jawaban, wanita hamil itu hanya menutup mulut pertanda bahwa ia masih marah.

Gio mendekatkan wajah sehingga jarak diantara wajah mereka hanya lima centimeter saja. Hembusan nafas mint menerpa wajah Rai membuat jantung wanita itu sedikit berdebar.
Meskipun sudah tiga tahun lebih berumah tangga, diperlakukan seperti itu masih membuat Rai jantungan.

" Hm!" Gio bergumam seraya menatap intens bibir istrinya.

Belum sempat ia menyambar bibir itu, Rai sudah terlebih dahulu memalingkan wajah sambil menahan dada bidang suaminya.

" Lepasin. Aku mau tidur." Tolak Rai membuat Gio tersenyum miring.

" Tumben tidur cepat, minum susu ibu hamilnya dulu_"

" Tumben kakak peduliin aku." Potong Rai cepat.

Wanita itu dengan cepat mendorong tubuh pria dihadapannya dan segera ingin menjauh namun tangannya ditarik dan tubuhnya diputar secara tiba-tiba membuat ia menghadap kaca lemari yang menampilkan Gio sedang menempelkan pipinya dengan pipi Rai. Lelaki tampan tersebut memeluk perut bulat sang istri dari belakang setelah memberi ciuman basah di leher Rai.

Mereka berdua saling tatap-tatapan melalui kaca lemari. Rai terpukau untuk keseribu kalinya melihat makhluk ciptaan Tuhan yang mendekati kata sempurna itu. Sungguh ia adalah wanita paling beruntung bisa bersanding dengan Gio.

Pantas saja Stella ikutan naksir kepada Gio.

" Lain kali aku temenin." Ujar Gio serak tepat di depan telinga istrinya.

Tidak Rai, ini bukanlah waktu yang tepat untuk terlena. Padahal Rai sudah berjanji mulai dari tadi untuk bersikap cuek kepada Gio. Semalam lelaki tersebut berjanji akan menemani Rai memeriksa kandungan tadi siang, tapi ia tiba-tiba saja menelpon Rai dan mengatakan bahwa ia tidak bisa menemani sebab ada pertemuan dengan salah satu rekan kerjanya. Alhasil, Rai pergi sendiri periksa kandungan ke dokter.

" Gak usah, mending urus rekan kerja kamu aja." Sinis Rai.

Terdengar tawa renyah sekilas lalu Gio melepaskan pelukannya dan menjauh dari Rai membuat mommy muda itu amatlah geram. Bukannya dibujuk, malah di cuekin balik.

" BANGKE." teriak Rai esmosi.

Teriakan yang membuat Gio menoleh dengan raut bingung, ia menaikkan sebelah alis heran atas tingkah wanita itu.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang