Ingat gak kalo sekarang PO novel Gionatan alias hot bapak. Jangan sampai ketinggalan ya karna stok terbatas🤩
Masih ingat kan dengan apa yang author sampein? Banyak yang beli, hepi end untuk pewangi and her parents ❤️
Yok kita saling simbiosis mutualisme yok👍
⚔️⚔️⚔️
Gaya songong dan sok berkuasa balita itu membuat para karyawan menoleh dan terkekeh geli. Stella ingat bahwa ayahnya pernah berkata perusahaan ini akan menjadi perusahaan miliknya suatu saat nanti. Oleh karena itu ia tidak perlu bersikap malu-malu.
" Halo Stella..."
" Lucu banget."
" Pipinya itu lhoo, kayak bakpao."
Ujaran itu tidak diindahkan Stella, ia lebih memilih fokus pada eskrim kesukaannya saja.
Di belakangnya, Rai terlihat menggelengkan kepala tak habis pikir dengan gaya putrinya. Salah satu bodyguard yang mengawal mereka menunduk lalu melap tangan dan wajah Stella yang cemong karena habis selesai memakan eskrim.
Setelah itu balita tersebut berlari meninggalkan ibunya hendak memasuki lift terlebih dahulu.
" Cepat mommy." Bisik Stella, ia ingin mengejutkan sang ayah oleh karena itu suaranya ia kecilkan meskipun Gio berada di lantai paling atas.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ketika Rai sudah mendekat, mereka pun masuk kedalam lift dan melesat ke lantai paling atas.
Stella melompat keluar saat pintu lift sudah terbuka. Ia kembali asik berlari namun teriakan panggilan Rai menghentakkan langkahnya.
" daddy lagi ada rapat penting. Jangan di ganggu dulu." Ujar Rai sebab tadi ia terlebih dahulu dikasih tau asisten dan mengatakan bahwa Gio saat ini ada jadwal meeting.
" Kita ke ruangan daddy aja." Ajak Rai ketika mereka melewati ruang rapat.
Tapi naas, Stella si anak baik nan Sholeha malah mengetuk-ngetuk pintu ruang rapat seraya berteriak. " daddy, Lea mau ama daddy."
" XANDREA." Peringat Rai.
Di dalam ruangan rapat itu, Gio berusaha fokus mendengarkan penjelasan salah satu rekan kerjanya meskipun suara teriakan dari luar sana mengganggu fokusnya.
Gio menengadahkan sebelah tangan pertanda agar orang itu menghentikan penjelasannya. Lelaki tampan itu pun berdiri dari kursi kebesarannya lantaran suara tangisan Stella kini terdengar. Ia berjalan ke arah pintu dan melihat putrinya sedang berguling-guling di lantai seraya menangis.
