57. bengkel ama om ulik.

71.2K 12.7K 3.8K
                                    

Selamat malam semuanya.
Saya apa kabar?

Happy ngerjain PR 👍

⚔️⚔️⚔️

Tin tin tin...

" Kenapa gak mau naik mobil?" Tanya Elvalindo ketika melintasi paud keponakannya dan melihat Stella berjalan tanpa mau masuk kedalam mobil jemputannya yang mengikuti dari belakang.

" Wuihh.. ada om ulik." Stella segera naik ke atas motor matic tepat di depan omnya. Ia sudah tidak takut lagi dengan lelaki itu karena sering dibawa jalan-jalan dan diantar berbagai jajanan kesukaannya ke rumah.

" Nona Stella tidak mau pulang, Tuan. Dia bilang dia malas mendengar tangisan rewel dari adeknya." Jawab sang supir yang mengikuti Stella mulai dari tadi.

" Huffttt. Mending bapak pulang aja. Biar saya yang anterin dia." Balas Elvalindo pada supir.

" Baik Tuan. Terimakasih banyak." Ujar pak supir lalu pergi dari sana.

" Lea gak mau pulang, om. Lea mau ke bengkel ama om." Kata Stella dengan wajah polosnya.

Elvalindo tampak berpikir sejenak.
" Tapi nanti jangan buat ulah ya!"

" Ciap bos." Jawab Stella mantap.

Ingat, larangan adalah perintah. Mwehehe:)

Dan akhirnya motor itu mulai melaju dari sana menuju bengkel milik Elvalindo.

Sepanjang perjalanan, hanya ada celotehan cadel balita kecil juga teriakan seperti " EH, ADA BACO OM." " TIN TIN TIN AWAS WOII."

Tak butuh waktu lama, mereka telah sampai di bengkel. Ada beberapa anak muda juga yang sedang bekerja di sana, kebanyakan dari mereka yang bekerja sampingan sambil kuliah atau ada juga anak orang kaya yang ingin hidup mandiri. Lokasinya juga cukup bagus dan ada sebuah pohon mangga di sampingnya.

" Hey, Xandrea..." Sapa mereka dibalas lambaian oleh Stella.

" Angan anlea om. Panggil Lea aja." Ujar Stella sambil diturunkan dari motor. Ia langsung berlari mendekati mereka semua setelah melepas tas mungilnya dan meletakkan begitu saja.

" Jangan bikin ulah ya. Kalo bikin ulah bakalan om suruh pulang." Ujar Elvalindo seraya memainkan ponsel untuk memberi pesan kepada kakaknya bahwa ia sedang menculik Stella.

Setelah mendapatkan izin dari Rai, Elvalindo pun mematikan handphone lalu memasukkan ke dalam saku celana.

" Bos. Liat nih bocil." Ujar Bryan teman atau pekerja bengkel seraya menunjuk Stella.

Elvalindo menatap wajah polos keponakannya yang belum dua menit berada di sana sudah berhasil melakukan aksi kenakalan dengan mencabut pentil ban motor yang sedang diperbaiki.

" Lea.." peringat Elvalindo bersedekap dada.

" Maapin Lea om." Stella menaruh pentil ban tersebut lalu berjalan menjauh dari sana ke tempat yang lain.

" Awal pertama liat keponakan Lo itu sih gue udah kuatin hati agar gak kepincut sama kepolosannya. Soalnya gue yakin tuh anak bakalan nakal banget. Nakal tapi gemesin gitu." Ujar salah satu pekerja yang lain.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang