34. household conflict

81.6K 13.9K 5K
                                    

Hai Hay hey🤙

Kembali lagi bersama saya author Ter Lope 💀

Tau kah anda bahwa part ini adalah part yang mungkin cukup menegangkan sebab karena because tidak pernah never.

Dan tau kah anda bahwa saya mempunyai Ig and Lo follow dong anying. Capek-capek buat cerita, eh followers sepi. Vote juga woi, coment, sama promosiin ke tik tok kalian✊👊

Lama-lama depresot gue ya🗿

INI IG NYA, INI, BACA DENGAN SEKSAMA. IKUTIN INSTRUKSI GUE YA:
1. BUKA APLIKASI INSTAGRAM.
2. CARI DI KOLOM PENCARIAN @YOHANAICHI @GIONATAN_ANGKASA @XANDREA_STELLA_ANGKASA.
3. TRUS ADA SIMBOL IKUTI, NAH TEKAN ITU ONYET.

sorry, saya dirasuki badut Oppo makanya sampe emosi💃

Okeyyyyy, happy apa lagi nih?

⚔️⚔️⚔️

Suasana minimarket itu begitu ramai lantaran semua anggota the Rongsokan sedang jajan seperti biasa. Hampir semua para bocil tersebut berkeringat sebab mereka baru saja mengejar Sugiono meskipun kucing itu tetap berhasil kabur.

Tadi mereka segerombolan menjemput Stella terlebih dahulu dan menunggu cukup lama karena Stella masih terlebih dahulu mandi lalu di berikan siraman rohani sebab balita nakal itu mencabut bunga mawar kesukaan Rai di taman belakang rumah karena ia rasa bunga mawar itu membuat bunga matahari milik Stella menjadi terhalangi.

Bahkan mata Rai tadi sempat berkaca-kaca namun ia masih sangat berusaha sabar menghadapi putrinya itu.

" Lea onyet." Gumam Haruka sambil menatap uang logam di genggaman tangannya.

Haruka baru saja di palak Stella seharga tiga ribu rupiah sebab balita itu tidak diberi uang jajan. Sengaja Rai biarkan karena tadi pagi ketika berangkat sekolah, Stella diberi lima puluh ribu sebab Rai tidak mempunyai uang harga sepuluh atau yang lebih rendah. tapi semua habis total karena ia sok-sokan mentraktir teman-temannya ketika membeli es krim.

Haruka yang hendak membeli dua eskrim pun tidak bisa lagi, ia hanya membeli satu eskrim dan sebungkus biskuit kesukaannya dan sisa uang pun hanya tiga logam berwarna emas.

Bocil laki-laki bernama Rafael menatap uang di genggaman Haruka lalu menatap tidak suka pada Stella. Ia adalah satu-satunya bocil yang tidak mencoblos Stella sewaktu pemilihan ketua bocil.

" Milea, angan gitu. Kok cuka-cuka kamu cemua? Hah?" Tanya El berkacak pinggang.

" Cokan Lo." Balas Stella tidak takut sedikit pun seraya asik memakan eskrim nya.

El menatap sinis ke arah balita itu. Terbayang satu tahun yang lalu awal pertemuan mereka. Bagaimana tatapan polos dengan mata bulat nan jernih menatapnya selama hampir satu menit. Balita cantik yang sedang asik bermain mobil-mobilan di teras rumah tiba-tiba menatap polos wajah El yang baru memasuki area rumahnya bersama ayahnya.

Itu adalah pertama kalinya pipi bulat Stella merona karena mendapat teman baru. Ia selama itu tidak pernah akrab dengan bocil lain, dan kedua orangtua mereka mengenalkan Stella kepada El. Hal yang paling mengesankan adalah saat Stella memeluk leher Gio dan menyembunyikan wajah pada ceruk leher Gio sebab malu bersalaman dengan El.

Meski satu kompleks bahkan rumah mereka hanya berjarak beberapa meter, saat itu Stella tidak pernah melihat El. Balita cowok itu yang dulu berlari keluar rumah Stella hendak bermain ke taman kompleks, dan tanpa ia sadari Stella malah mengikutinya sampai ke taman kompleks.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Where stories live. Discover now