Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saatnya kembali menjadi raja jalanan. Penampilan Gio pada malam hari ini begitu memikat kaum hawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah hampir beberapa bulan Gio tidak menaiki motor hitam kesayangannya yang menjadi saksi para musuh atau lawan balapan Gio yang dulu rela mencium kakinya karena harus menerima kekalahan.
Sungguh Gio sangat mengenang masa-masa dimana itu.
Tapi malam ini dengan kecepatan tinggi di atas rata-rata, terdengar suara tawa balita yang begitu nyaring. Dimana biasanya para balita lain menangis ketakutan, tapi tidak dengan Stella. Dia tertawa sangatlah gembira di atas motor dengan kecepatan tinggi.
Gio tidak balapan saat ini, ia hanya asik berkeliaran bersama putrinya yang ia bonceng di depan. Mumpung malam ini adalah malam Minggu dan untuk pertama kalinya Stella keluar malam bersama sang ayah dengan menaiki motor besar kemenangan Gio dalam balapan dulu. Biasanya kalo pun Stella keluar malam, pasti naik mobil.
Perlahan laju kendaraan mulai menurun sebab mereka tidak tau harus kemana lagi dan akhirnya berhenti di pinggir jalan raya.
" Udah cukup. Kita pulang ya?" Ujar Gio menunduk menatap putrinya.
" cana daddy, canaaaa. Kita belantas cemua kejahatan pala pacalan halam." Tunjuk balita tersebut ke arah taman dengan sangat semangat.
" Tapi nanti mommy marah, sayang. Ini udah malam." Ujar lelaki itu sambil merapikan rambut sang anak yang sedikit berantakan. Bahkan mulai dari tadi handphone Gio sudah bergetar berkali-kali dan ia tau bahwa itu adalah istrinya sebab tadi ia sempat mengecek.
" Mommy emang telus malah, daddy. Mending kita kecana aja."
Tangan Gio meraih handphone dari saku celananya dan melihat dua puluh tiga panggilan tak terjawab serta pesan wa.
