26. cucu penurun harga diri.

91K 14.3K 4.9K
                                    

Hello...

Author lama up karna gak ada kuota😭
Ini aja up nya harus curi hostpot.

Kalian gak ada niat isiin kuota author?

Oke, happy valentine day 👍

⚔️⚔️⚔️

" apek, daddy..."

Gio menoleh ke belakang menatap putrinya yang berhenti berlari.

" Capek? Baru beberapa meter masa udah capek?" Ujar Gio sambil mendekat untuk membenarkan celana Stella

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Capek? Baru beberapa meter masa udah capek?" Ujar Gio sambil mendekat untuk membenarkan celana Stella.

" Makanya jangan lari kencang, santai aja larinya."

" Endong Lea.." pinta Stella mengulurkan tangan tapi ayahnya malah memukul bokongnya gemas.

" Gak boleh digendong, masa pacar fang digendong sih?" Ejek Gio.

Kemudian Gio kembali melanjutkan joging membuat Stella merengek kencang tapi tetap ikut berlari.

" daddy onyet...." Omel Stella berlari seraya berusaha menggapai ujung baju ayahnya.

" LEA APEK DADDY..... HUAAAAA....." Stella berhenti berlari kemudian duduk di atas aspal dengan menghentakkan kakinya kesal.

Bagaimanapun ia tidak salah sebab tadi pagi ketika masih tertidur pulas, ia tiba-tiba saja dibangunkan lalu di seret lari pagi oleh sang ayah.

Gio berdecak melihat tingkah sang anak, ia berkacak pinggang lalu mendekat dan berjongkok di hadapan Stella. Saat ini mereka telah berada di taman kompleks tempat jika Stella sedang berkumpul bersama geng nya.

" Cana... daddy pelgi aja, tinggalin Lea cendilian aja di cini, bial Lea di ulik telus di jual ama olang lain." Usir Stella menangis histeris.

Gio terkekeh, ia mengusap keringat putrinya walau ditepis berkali-kali.
" Emang siapa yang mau culik Lea?"

" HUAAAAAA.... DADDY ONYET..." Stella bangkit kemudian melayangkan pukulan demi pukulan ke wajah sang ayah dengan tangan mungilnya meskipun Gio begitu mudah menangkis.

" Udah... Jangan nangis lagi biar kita jajan di sana." Tunjuk Gio ke arah minimarket langganan Stella.

" Beli eklim ya?" Pinta Stella sesenggukan.

Gio tidak menjawab sebab ia sibuk menghapus jejak air mata di pipi tembem Stella. Kemudian ia mencengkram pelan pipi bakpao itu sehingga bibir Stella monyong dan Gio langsung melayangkan kecupan ke bibir mungil putrinya.

" Let's go." Ajak Gio berdiri mengulurkan tangan.

Stella tidak membalas, ia malahan berlari kencang menuju minimarket yang menyimpan banyak jajanan kesukaannya. Sementara Gio memutar bola mata malas melihat keantusiasan balita itu. Giliran makanan langsung gercep.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Where stories live. Discover now