Chapter 3 - The Suspicious Servant

48.1K 6.9K 88
                                    


Sore ini Madelaine berniat untuk keluar dari dalam mansion secara diam-diam seperti yang kerap sering kali ia lakukan selama ini ketika dirinya tengah bosan.

Namun ada yang aneh, yaitu ketika Madelaine hendak keluar dari dalam kamarnya dengan cara melompat dari atas balkon. Secara tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan seorang pelayan tampak melangkah masuk.

"Selamat malam." Pelayan tersebut berujar dengan nada yang dingin, sama sekali tidak ada ramah-tamah baik dalam caranya berbicara maupun menatap kearah Madelaine.

Madelaine mengerutkan pelipisnya, "Ada apa?"

Sang pelayan menengadah dan menatap lurus secara terang-terangan kearah Madelaine. Pelayan tersebut melirik pakaian yang Madelaine kenakan dan pintu kaca balkon yang terbuka lebar.

"Apakah anda hendak pergi ke suatu tempat?"

DEG!

Sontak Madelaine langsung mengalihkan pembicaraan mereka. Madelaine berdehem dan segera melangkah untuk mendekati pelayan berambut hitam sebahu tersebut.

"Apa yang kau butuhkan dariku?"

"Tidak ada." Balas sang pelayan dengan ketus.

Madelaine mengerutkan pelipisnya tidak mengerti, "Lalu apa yang kau lakukan didalam kamarku?"

"Mulai saat ini saya yang akan melayani anda."

Madelaine cukup terkejut. Ada apa ini? Selama 17 tahun Madelaine hidup dan tinggal didalam mansion keluarga Vyacheslav, tidak pernah ada satupun pelayan yang bersedia menjadi dayang pribadinya.

Tiba-tiba sekali?

Madelaine yakin pasti pelayan itu adalah mata-mata yang dikirim oleh ayahnya untuk memperhatikan gerak-gerik Madelaine.

Apakah pertemuan mereka tadi siang terlalu mencurigakan?

Yah, jika dipikir-pikir Madelaine memang terlihat cukup mencurigakan dan juga aneh sih. Madelaine yang menolak pesta pendewasaan padahal sebelumnya Madelaine sendiri yang sangat menginginkan acara tersebut untuk diadakan.

Madelaine menatap lurus kearah sang pelayan yang masih memasang ekspresi dingin kearahnya.

Pelayan itu bahkan tidak pantas disebut sebagai pelayan, mengapa Madelaine merasa seperti dirinyalah yang seorang bawahan?

"Siapa namamu?" Tanya Madelaine dengan tenang.

"Ella Jones." Jawab sang pelayan, masih dengan nada bicaranya yang tidak bersahabat.

Madelaine mengeluh didalam hati.

"Ella, angkat kepalamu dan tatap aku." Ujar Madelaine yang lebih terdengar seperti sebuah perintah.

Ella menuruti dan mengangkat wajahnya dengan berani.

Lalu saat itulah Madelaine memberikan tatapan dingin dan juga mengerikan yang sebelumnya tidak pernah Madelaine tunjukkan kepada siapapun. Madelaine menatap Ella dengan begitu tajam, hingga membuat pelayan tersebut secara tiba-tiba saja merasakan sebuah perasaan terintimidasi.

"Siapa aku bagimu?"

Tepat sasaran.

Pertanyaan yang Madelaine ajukan berhasil membuat bibir dan lidah Ella terkelu.

Madelaine kembali mengikis jarak diantara keduanya, dan berdiri tepat dihadapan Ella tanpa memutuskan tatapan dinginnya.

"Siapa aku Ella?"

Lagi-lagi pertanyaan dingin itu berhasil membuat tubuh Ella membeku. Seolah-olah sebuah petir baru saja menyambar tepat puncak ubun-ubun Ella, rasanya nyawa Ella seperti tengah terancam hanya karena tatapan yang diberikan oleh seorang perempuan bersurai biru dihadapannya itu.

BEYOND THE HORIZONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang