Chapter 71 - The Slander That Hits the Crown Prince

19.3K 2.7K 615
                                    


Fench melangkahkan kedua kakinya untuk menghampiri Hadeon yang saat ini tengah berdiri didepan bingkai jendela didalam ruangan pribadinya. Fench menunduk secara ringkas untuk menghormati Hadeon, sebelum kemudian berujar. "Hadeon," Ucapan Fench melantun dengan nada yang begitu serius.

Hadeon tidak memberikan balasan apapun dan masih tetap memandang lurus kearah pemandangan diluar bingkai jendela-nya.

"Kali ini aku tidak akan berkata sebagai bawahanmu, tetapi aku akan berkata sebagai seorang teman." Fench menatap punggung tegap Hadeon dengan penuh tanda tanya, "Pihak keluarga Vyacheslav selama ini selalu netral, apa kau yakin dengan keputusanmu untuk mendukung Pangeran Kairos?"

"..."

"Kau tahu bukan bahwa dia bukan Putra sah yang mulia Permaisuri?"

"Tentu saja aku tahu, Fench." Hadeon akhirnya menjawab dengan singkat.

"Jika kau sudah tahu, lantas apa yang tengah kau lakukan sekarang?" Fench mengernyit, "Dukungan dari keluarga Vyacheslav bukanlah sekadar dukungan biasa, semuanya tidak sesederhana itu karena keluarga Vyacheslav adalah tameng bagi Kekaisaran ini. Kau adalah kekuatan bagi militer yang melindungi Kekaisaran ini. Posisimu, Hadeon—"

"Aku tahu aku kuat, itu-lah sebabnya mengapa aku memutuskan untuk mendukung Putra Mahkota."

Fench tidak mengerti dengan keputusan berbahaya Hadeon, "Mengapa?"

Namun jawaban yang Hadeon berikan tanpa jeda sedikitpun berhasil membuat Fench tersentak. "Karena Putra Mahkota membutuhkan kekuatan yang aku miliki,"

"..." Kini berganti Fench yang tidak dapat memberikan balasan apapun. Pria berparuh baya yang merupakan kepala keluarga Count Farthinghale itu hanya dapat mengalihkan wajahnya, sembari menghembuskan nafas kasar.

Hadeon yang masih menghadap kearah bingkai jendela kembali membuka celah bibirnya, "Apa kau tahu bagaimana rasanya menjadi Putra Mahkota?"

Fench menoleh, namun tetap menutup mulutnya rapat-rapat.

"Bagaimanapun, dia hanyalah seorang anak kecil yang tengah berjuang mati-matian untuk bertahan hidup. Tidak ada keluarga kuat yang mau mendukungnya, karena mereka semua tahu bahwa dia bukanlah putra dari seorang wanita bangsawan. Namun bagaimanapun, Putra Mahkota tetaplah darah daging baginda Kaisar." Hadeon menjeda sejenak seraya memutar tubuhnya untuk menghadap kearah Fench.

Hadeon menatap lurus kedua iris oranye milik Fench, "Ditambah lagi, kita semua tahu bahwa Putra Mahkota mendapatkan kedudukannya sekarang dari mendiang Kaisar terdahulu." Hadeon mengangkat salah satu alisnya keatas, "Apa kau tidak pernah berpikir? Mengapa baginda Kaisar terdahulu melakukannya? Bukankah seharusnya ia membenci kehadiran Putra Mahkota, karena dia merupakan aib bagi keluarga Kekaisaran?"

Detik itu juga, Fench menyadari makna dari tatapan dan juga ucapan Hadeon.

"Apa maksudmu.."

"Benar, Fench."

"Apa mungkin?"

"Aku berbicara denganmu sebagai seorang teman juga, jadi coba saja kau pikirkan."

"Aku tahu Hadeon, maksudku... Mungkinkah mendiang Kaisar terdahulu mengetahui sesuatu terkait kelahiran Pangeran Kairos?"

Hadeon tidak memberikan balasan, namun tatapan dari kedua iris kuning emas pria itu sudah cukup menjawab semua yang Fench ingin ketahui.

"Haruskah kita mencari tahunya?"

"Untuk membantu memperkuat posisi Putra Mahkota."

"Benar, jika Pangeran Kairos ternyata adalah putra dari seorang bangsawan, maka setidaknya ia tidak akan begitu kesulitan untuk melawan Permaisuri." Fench mengangguk sekali, "Ditambah lagi dengan dukungan keluargamu, dan juga keluargaku."

BEYOND THE HORIZONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang