Chapter 61 - Fierce Quarrel Between Crown Prince and His Brother

18.4K 3.5K 586
                                    


Kairos melangkahkan kedua kaki jenjangnya memasuki area gelanggang tempat pelatihan para Kesatria yang bersumpah setia dibawah otoritas keluarga Kekaisaran Neveritas berada. Pria tampan bersurai kuning emas itu memandang lurus kearah ratusan Kesatria yang saat ini tengah berbaris didepan sana.

Secara kompak, para kesatria itu membungkuk kepada Kairos. "Salam kepada sang titik kehidupan Kekaisaran, yang mulia Putra Mahkota Kairos Bazyli Neveritas!"

Kairos hanya mematri ekspresi dinginnya seperti biasa, bahkan tatapan pria itu rasanya nyaris menyerupai kematian.

'Mengapa yang mulia Putra Mahkota kemari?'

'Entahlah.'

'Hei, kudengar yang mulia Putra Mahkota akan segera dilengserkan dari kedudukannya?'

'Astaga, apa rumor itu benar?'

'Kabarnya baginda Kaisar sedang merencanakan hal itu.'

'Memangnya kau mendukung faksi apa?'

'Bukankah sudah jelas? Pangeran Caspian jelas jauh lebih pantas dibandingkan Pangeran Kairos bukan?'

'He-hei! Hati-hati dengan apa yang kau katakan!'

'Aku serius, Pangeran Kairos adalah darah campuran. Ia seorang rakyat rendahan.'

'Kau... ! Apa kau ingin mati?'

'Hah, berhenti menjadi orang yang naif. Aku ini hanya berpikir realistis. Apa kalian tidak dapat melihatnya? Jika ingin hidup dengan damai, maka kita harus memilih Pangeran Caspian, untuk apa pula aku memuji-muji pangeran berdarah rendahan itu?'

'Kau gila.. !'

Beberapa kesatria yang berada dibarisan paling belakang tampak bersilat lidah antara satu sama lain. Menciptakan suasana yang kontradiktif.

Sontak keributan tersebut membuat Kairos memberikan seluruh atensinya. "Apa yang terjadi dibelakang sana?" Kairos bertanya dengan nada yang sangat tidak ramah.

Felipe yang berdiri tepat dibelakang pria itu langsung membalas dengan sigap. "Itu adalah kelompok kesatria milik pangeran Caspian, yang mulia."

Kairos mendengus. "Para kesatria itu sama bodohnya seperti pemilik mereka."

Felipe tidak lagi membalas, dan hanya menundukkan kepalanya dengan dalam.

Manakala Kairos melangkah turun dari atas podium menuju area para kesatria milik Pangeran Caspian berbaris, tatapan Kairos langsung terkunci kepada sosok seorang kesatria tinggi dihadapannya.

Itu adalah tangan kanan Pangeran Caspian, sekaligus kesatria yang dikehidupan sebelumnya turut serta untuk menjebak dirinya. 'Michael.'

Kairos menatap kesatria tersebut dengan sorot yang begitu tajam.

Namun, alih-alih menunduk dengan hormat kearah Kairos seperti yang para kesatria lainnya lakukan. Kesatria tersebut justru malah menatap Kairos dengan lancang, seolah-olah ia menantang kedudukan Kairos.

"Kau--" Felipe yang hendak berujar langsung ditukas oleh bariton berat milik Kairos.

"Apa kau adalah tangan kanan, Caspian?" Tanya Kairos.

Dengan setengah hati, kesatria tersebut membalas. "Benar... Pangeran."

Konyol sekali.

Apa dia ingin mati ditangan Kairos, sekarang juga?

Lihat saja, sikap kurang ajar yang ditunjukkan secara jelas-jelasan. Kesatria tersebut enggan memanggil Kairos dengan embel-embel 'Yang mulia' seperti yang seharusnya ia lakukan dan lebih memilih untuk memanggil Kairos 'Pangeran' ?

BEYOND THE HORIZONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang