Chapter 9 - Secrets That Are Never Revealed

37.9K 5.8K 94
                                    


Dua hari sudah berlalu sejak pertikaian diantara dirinya dan Dixon terjadi, dan selama dua hari itu pula yang Madelaine lakukan hanyalah duduk dalam diam didalam kamarnya.

Perempuan itu benar-benar mengurung dirinya didalam kamar, dan menghabiskan nyaris seluruh waktunya dengan membaca buku-buku tebal yang ia ambil dari perpustakaan milik keluarga Vyacheslav.

Baik disetiap detik, menit, maupun jam yang Madelaine lewati, semuanya terasa begitu membosankan.

Padahal sebelumnya Madelaine belum pernah merasa sebosan ini.

Setelah selesai membaca berbagai macam buku tua yang memiliki ratusan bahkan ribuan halaman mengenai kisah kekaisaran atau pelajaran mengenai teologi, mana, dan juga sihir, pada akhirnya pun kebosanan dan rasa jenuh kembali menerjang dirinya.

Buku-buku yang biasanya dipelajari oleh murid-murid akademi itu sebenarnya adalah buku yang sangat membosankan. Sebab isinya hanyalah rangkaian kata-kata yang bahkan sangat sulit untuk dimengerti.

Namun Madelaine itu berbeda.

Karena sejak kecil Madelaine selalu diasingkan oleh orang-orang disekitarnya, dan tidak dapat berpergian atau bermain diluar mansion dengan bebas. Alhasil sejak kecil yang Madelaine lakukan untuk menepis rasa bosannya adalah dengan membaca sebuah buku.

Mulai dari buku novel yang bergenre romantis, sedih, komedi, sampai buku-buku kuno yang mengandung berbagai kiasan berat mengenai riwayat sejarah kekaisaran Neveritas.

Bahkan rasanya Madelaine nyaris sudah membaca seluruh buku yang terdapat diperpustakaan milik keluarga Vyacheslav.

Termasuk beberapa buku khusus yang hanya bisa diakses oleh duke dan Dixon saja, Madelaine sudah membaca beberapa buku terlarang tersebut secara diam-diam selama ini.

Seperti buku yang menceritakan historis sihir, dan kekuatan suci dari kuil dewa.

Kekuatan mana yang lebih kuat, kekuatan mana yang lebih efektif, dan kekuatan mana yang lebih berguna.

Tidak akan pernah ada yang menyangka bukan bahwa Madelaine si putri buangan keluarga duke Vyacheslav yang tidak dikenali oleh bangsawan manapun itu ternyata memiliki ilmu pengetahuan yang begitu luas hanya karena dirinya membaca buku disaat bosan?

Madelaine bangkit dari atas sofa tunggal yang terdapat didalam kamarnya, perempuan itu kemudian menutup sebuah buku tua yang baru saja ia selesaikan dan meletakkan buku tua tersebut keatas meja.

Karena luka dikakinya juga sudah membaik, Madelaine memutuskan untuk keluar dari dalam kamarnya.

Hanya untuk berjalan-jalan singkat ditaman atau dilorong mansion keluarga duke yang selalu sepi.

Sebab terkurung didalam kamar sempit ini selama dua hari rasanya bukan hal yang menyenangkan, Madelaine jelas sangat tidak menikmati situasinya saat ini, ia ingin keluar dan menghirup udara yang segar sembari bersender dibawah pohon.

Membiarkan semilir angin menerpa wajahnya dan memainkan setiap helai rambutnya hingga kelihatan kusut.

Madelaine pun memutuskan untuk segera keluar dari dalam kamarnya, namun tepat ketika Madelaine hendak meraih tuas pintu kamarnya, kedua iris biru laut milik Madelaine menatap sosok penampilan dirinya sendiri didalam cermin.

Berantakan sekali.

Gaun yang sudah kekecilan, dan bahkan warna pitanya saja sudah hampir memudar. Terdapat beberapa helai benang juga yang terputus dan tidak teratur, sehingga membuat gaunnya semakin terlihat begitu kumuh.

Madelaine mendengus dengan kasar.

Penampilannya memang sangat-sangat jauh dari penampilan seorang putri keluarga duke. Apalagi keluarganya bukanlah keluarga biasa, melainkan keluarga duke Vyacheslav yang namanya sudah cukup populer bahkan sejak pertama kali kekaisaran ini didirikan.

BEYOND THE HORIZONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang