Chapter 31 - The Showdown Between Crown Prince and Young Master

27.4K 4.8K 544
                                    


"Apa ibu sebegitu tidak sabarnya untuk bertemu dengan perempuan itu?" Cyzar melirik kearah sang Ibu yang kini tengah duduk dihadapannya sembari mengulas sebuah senyuman yang begitu lebar.

Grand Duchess tampak menganggukkan kepalanya. Wanita cantik dengan surai merah dan kedua iris hijau zambrud itu adalah Sienes Glykos Pavlusha, istri dari Galton Ottilie Pavlusha sekaligus ibu dari Cyzarne Igetis Pavlusha.

"Tentu saja, ibu sungguh penasaran sekali dengan wajahnya. Sebab, yang mulia Duke itu kan terkenal memiliki wajah yang sangat tampan. Sementara mendiang Duchess-pun juga bukan wanita yang terbilang biasa-biasa saja, dia memiliki wajah seperti bidadari langit."

Ucapan Sienes sedikit membuat Cyzar merinding. "Apa itu tidak terlalu berlebihan?"

"Bukankah kau sendiri sudah pernah melihatnya? Bukankah ia cantik?" Sienes mengangkat salah satu alisnya keatas, seraya tersenyum menggoda kearah Cyzar.

"Dia..." Cyzar tampak bingung, "Entahlah." Lanjutnya kemudian.

"Untuk apa kalian berdua mempeributkan hal itu? Aku sudah melihatnya secara langsung." Sahut Galton yang berada disebelah Sienes. Pria berparuh baya yang masih saja tampan itu tampak tersenyum dengan lebar. "Dia perempuan yang sangat cantik. Seperti apa yang ibumu katakan, pesona-nya sungguh unik. Dia tidak tertandingi dengan kecantikan perempuan manapun, bahkan putri Marquiss Rosston yang terkenal cantik itu saja kalah telak. Kecantikan yang menyeruak dari perempuan itu sungguh berbeda!"

Cyzar melirik dengan malas kearah ibu dan ayahnya. "Hah.. Apa yang membuat kalian sampai seantusias itu sih?" Tanyanya tidak tertarik. "Bukankah dia sama saja dengan nona bangsawan lainnya? Toh, semua perempuan kan memang cantik."

"Kau harus melihatnya kembali secara langsung, baru akan mengerti." Ucapan Galton membuat Cyzar teringat akan kejadian malam itu, dipinggir ibu kota. Surai yang begitu indah bak lautan, warna biru.. Yang entah sejak kapan dapat terlihat sebegitu menarik dan indah dimatanya? Aneh sekali, Cyzar seperti tersihir.

"Ah.. Cyzar." Seruan lembut dari sang Grand Duke membuat Cyzar yang sebelumnya tengah menatapi pemandangan diluar bingkai jendela langsung menolehkan wajahnya kearah pria itu. "Nanti.. Jika kebetulan kau jatuh cinta atau menyukai perempuan itu pada pandangan pertama, maka perjuangkan-lah. Jangan sampai pria lain mendapatkannya terlebih dahulu." Galton tampak menjeda sejenak, memilah kata-kata yang tepat agar Cyzar dapat memahaminya dengan baik.

"Karena kau adalah putra tunggal dari keluarga Grand Duke Pavlusha, tentu kau memiliki kedudukan yang tidak kalah penting bahkan dari yang mulia Putra Mahkota. Jadi, jangan pernah ragu untuk bergerak mengambil langkah apapun yang kau inginkan." Kata-kata Galton membuat Cyzar sedikit skeptis.

"Untuk apa? Aku kan belum pasti akan menyukai perempuan itu." Balasnya tak acuh.

"Siapa yang tahu kan?" Sahut Sienes sembari mengangkat kipas ditangannya kearah Cyzar. "Jatuh cinta itu.. Tidak dapat kita prediksi! Kau tidak akan tahu kapan untuk jatuh cinta, bisa saja besok tanpa kau sadari pikiranmu akan selalu dihantui oleh perempuan itu!"

"Hah.." Cyzar hanya mendesah dengan kasar. "Terserah kalian saja." Lelahnya.

"Atau mungkin, kau ingin kami mengajukan surat perjodohan kepada yang mulia Duke?" Tawaran yang keluar dari celah bibir Galton sontak membuat Cyzar terperanjat.

"A-apa-apaan itu ayah.. ?!" Kejutnya.

"Sayang, memangnya kau pikir Hadeon akan memberikan putrinya semudah itu?" Sahut Sienes dengan senyuman yang tipis.

"Siapa yang tahu? Atau bisa saja, perempuan itu akan jatuh cinta kepada pesona Cyzar. Putra kita kan tampan."

"Sangat tampan." Ralat Sienes dengan bangga.

BEYOND THE HORIZONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang