Chapter 50 - The Mysterious Things Kairos Hides

22.9K 4.8K 778
                                    


"Ti-tidak!" Balas Madelaine dengan nada yang sedikit memekik. Seluruh wajah perempuan cantik bersurai dan beriris sebiru samudra itu tampak memerah. Madelaine jelas salah tingkah, bagaimana tidak? Dengan kalimat semacam itu, memangnya siapa yang tidak akan salah paham?

Kairos terdiam sejenak, sebelum kemudian berujar. "Apa kau tidak kedinginan?"

Jawaban dari pertanyaan yang baru saja Kairos ajukan tentu saja 'Iya'. Semilir angin yang kencang dan suhu yang terasa semakin rendah setiap saatnya. Yah, mengingat saat ini nyaris musim dingin.

Madelaine mengerjap sekali, ia pikir apa Kairos tidak kedinginan?

Bertelanjang dada seperti itu, dengan tubuh yang mengkilap basah. Bahu yang lebar, perut yang dihiasi otot-otot kencang.

Oh, astaga, Madelaine apa yang baru saja kau pikirkan?

Lagipula mengapa tubuhnya harus sesempurna itu?? Apa wajahnya yang tampan tidak cukup?? Bukankah tidak adil, ketika wajah tampan dan bentuk tubuh yang ideal. Pria itu memiliki segalanya.

"Sedikit." Balas Madelaine pada akhirnya, mengakui.

Kairos, dengan bagian atas tubuhnya yang terekspos jelas. Pria tampan bersurai kuning emas itu tampak berjalan menuju dalam hutan, sontak Madelaine bersuara.

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Mencari kayu bakar, bukankah kita harus menghangatkan tubuh?"

"Mengapa tidak kembali saja?"

Kairos menunjuk kearah atas langit. "Ini sudah malam, cukup sulit untuk melacak jalur pada saat seperti ini. Ditambah lagi, para monster jauh lebih aktif pada malam hari."

"Aktif?" Madelaine mengernyit.

"Ya, mencari makanan."

"Ah.."

Setelah itu sosok Kairos pun menghilang dari sudut pandangan Madelaine. Pria itu melangkah masuk kedalam hutan untuk mengumpulkan beberapa kayu bakar. Tidak membutuhkan waktu yang lama, sekitar sepuluh menit kemudian Kairos sudah kembali dengan tumpukkan ranting pohon dikedua tangannya.

Kairos membuat api unggun dengan begitu lihai, seolah-olah sudah terbiasa melakukannya.

"Apa anda sering melakukan ini?" Tanya Madelaine, memecah keheningan diantara keduanya.

Kairos yang baru saja mendaratkan tubuhnya disebelah Madelaine tampak menoleh sekelebat. "Melakukan apa?"

"Bermalam dialam liar?" Madelaine mengarahkan ujung dagunya kepada hutan didepan sana.

"Entahlah, mungkin? Aku pergi berperang sejak berumur 15 tahun, dan sejak saat itu pula aku dihadapkan dengan situasi yang seperti ini." Kairos menjeda sejenak. Jemarinya tampak bergerak untuk membesarkan api unggun dengan cara menambahkan beberapa ranting untuk dibakar. Memberikan suhu hangat, dan asap-asap yang mengepul. "Ini sebenarnya tidak buruk."

Madelaine mendengarkan dengan seksama. "Apa pernah lebih buruk dari ini?"

"Tentu."

"Seperti apa?"

Kairos tersenyum tipis. "Itu mengerikan." Pandangan pria itu yang mengarah lurus kearah api unggun dihadapannya tampak begitu serius. "Saat itu, aku bahkan tidak dapat minum dan makan dengan baik. Ataupun tidur dengan tenang, sebab setiap kali aku memejamkan kedua mataku, rasanya kematian selalu singgah tanpa permisi. Aku bisa mati kapanpun, sebab bahaya selalu berada disisiku. Bau busuk yang menjijikkan, suhu rendah yang rasanya nyaris membuat seluruh tubuhku berubah menjadi es, aku bahkan tidak dapat menyalakan api unggun."

BEYOND THE HORIZONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang