Chapter 59 - The Duke Who Protects His Daughter

18.9K 3.8K 659
                                    



Ketika Tayron hendak kembali membuka celah bibirnya, sebuah bariton dari belakang sana sudah terlebih dahulu melantun. Kemudian membuat Tayron beserta sang atasannya—Agathias—langsung menoleh kearah sang sumber suara.

"Yang mulia." Seorang penyihir dengan balutan mantel berwarna putih gading tampak menekuk salah satu lututnya dihadapan Agathias.

"Ada apa?" Tanya Agathias.

"Seorang pemuda datang kemari untuk bertemu dengan anda."

"Hah.." Agathias mendesah malas. "Bukankah aku sudah mengatakannya kepadamu bahwa aku saat ini sedang tidak menerima kunjungan dari siapapun? Tolak saja, katakan bahwa aku sibuk."

"Tapi yang mulia, pemuda ini sedikit aneh."

Agathias mengangkat salah satu alisnya keatas. "Apa maksudmu aneh?"

"Beliau... Adalah seorang bangsawan."

"Apa?" Bukan Agathias yang terkejut, melainkan Tayron. "Apa maksud dari ucapanmu? Seorang bangsawan?"

"Omong-kosong! Bagaimana bisa mereka melewati dinding pelindung kota Mageia tanpa sepengetahuan pihak menara sihir!" Imbuh Tayron. Pria satu itu terlihat begitu kelabakan.

"Yang mulia, bagaimana ini?! Para bangsawan, orang-orang yang hina itu bahkan sudah berani masuk tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari kita--"

Mendapati wajah Agathias yang sama sekali tidak waspada membuat Tayron seketika langsung menutup celah bibirnya. Pria itu memandang lurus kearah kedua iris gelap milik Agathias dengan seksama, sebelum kemudian pada akhirnya berujar pelan. "Anda tidak terkejut, apa mungkin anda.. Mengenal pemuda itu?"

Agathias tidak menjawab pertanyaan Tayron, dan malah menolehkan wajahnya kearah sang penyihir yang masih berlutut didepannya. "Apa pemuda itu memiliki surai seputih perak, dan kedua iris sekuning bongkahan emas?"

"Ba-bagaimana anda mengetahui--.. Ah benar yang mulia, pemuda itu memiliki surai seputih perak dan iris sekuning bongkahan emas."

Detik itu juga Agathias tersenyum tipis. "Sambut pemuda itu."

"A-apa??!" Kejut sang penyihir berbarengan dengan Tayron. "Tapi yang mulia.. !"

Agathias menolehkan wajahnya kearah Tayron. "Dia adalah calon adik iparku, jadi sambutlah dengan baik." Ujar Agathias yang berhasil membuat dahi Tayron mengkerut.

"Kebohongan macam apa itu yang mulia.. Tidak mungkin." Tayron melemparkan tatapan skeptis.

"Apa maksudmu aku adalah seorang pembohong?" Agathias mematri kerlingan yang begitu dingin.

"Tapi..."

"Pemuda itu merupakan keturunan dari seorang keluarga inti Great Sage Phoenix terdahulu, jadi kau tidak dapat memperlakukannya dengan sembarangan."

Tayron semakin terkejut. 'Apa mungkin pria yang kerjanya hanya bermalas-malasan seperti Agathias telah menghamili seorang perempuan?' Tetapi, kapan?!

Pria itu ingin kembali berujar, namun Agathias sudah terlebih dahulu melenggang pergi dari hadapannya. Alhasil pun, Tayron hanya dapat mengerjapkan kedua kelopak matanya dengan air wajah penuh tanda tanya.

'Hal gila macam apa ini? Memangnya, siapa keturunan Great Sage Phoenix terdahulu yang merupakan seorang bangsawan?'

"Tidak mungkin.." Monolog Tayron, sembari menggeleng-gelengkan kepalanya ayal.

*********

Hadeon melangkahkan kedua kaki jenjangnya turun dari dalam kereta kuda mewah miliknya. Air wajah yang hangat, dan aura yang bersahabat disekitar pria tersebut tentu saja membuat seluruh orang yang menyambut kepulangan-nya mengerjap skeptis.

BEYOND THE HORIZONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang