14. BUTUH UANG

125 37 27
                                    

"Berhenti pak" ucap nadia yang langsung menyodorkan uang kepada sopir angkot tersebut

Saat ingin turun
Tiba-tiba handphone nya berdering

"Siapa ya" Nadia segera mengangkatnya

"Hallo"

"Ya,saya sendiri"

"A-apa!"

"Iya,iya saya segera kesana"

Dengan sangat panik nadia kembali masuk kedalam angkot

"Pak puter balik ke rumah sakit cempaka,buruan ya pak"

"Yaallah nino" Ucap nadia dengan sangat sedih

                           ¤¤¤

"Dia beneran ngejauhin gue?kok rasanya aneh ya" gumamnya

Elang segera memakai helmnya lalu naik kembali ke atas motor

"Gue harus ikutin dia"

Angkot berhenti tepat di depan sebuah gang,agar tidak ketahuan
elang langsung menepikan motornya

"Kok berenti?apa rumahnya disekitar sini" elang terus saja memandangi angkot yang sedang membawa gadis itu

"Kenapa dia gak turun-turun sih" Gumam elang dengan sedikit kesal

Tiba-tiba angkot kembali melaju

"Lah kok pergi lagi"
Dengan cepat elang kembali mengikuti kemana angkot itu pergi...

                          ¤¤¤

Nadia kini sudah berada di rumah sakit cempaka,Ia segera berlari menghampiri meja informasi

"Maaf sus,saya mau tanya!pasien atas nama nino dibawa keruangan mana ya?" Tanya nadia dengan sangat panik

"Ohh iya mbak,sebentar ya" suster tersebut langsung memeriksa nama nino di komputernya

"Saudara nino dibawa ke ruang UGD mbak,mbak lurus aja terus belok kiri" jelas suster tersebut

"Oh iya sus,terima kasih ya" dengan cepat nadia segera berlari menuju ke ruang UGD

Air mata nadia tidak berhenti menetes

"Nino" lirihnya...

Seketika nadia pun tambah menangis ketika melihat nino sedang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit,wajahnya babak belur,bibirnya sangat pucatt

"Nino" teriak nadia yang langsung masuk kedalam ruangan

"Mbak keluarga nino?" Tanya seorang suster yang lagi memasang impusan untuk nino

"Iya sus saya kakaknya" jawab nadia

"Oh iya,sebentar lagi dokter akan masuk untuk mengecek keadaan nino,saya permisi dulu ya" ucap suster itu dengan tersenyum lalu segera pergi dari sana

Nadia langsung mendekati nino yang masih menutup matanya rapat

"Nino kenapa kamu jadi kayak ginii"

"Mbak gak mauu liat kamu kayak gini no" Sambungnya lagi yang kini sedang mengusap kepala adiknya itu dengan penuh kasih sayang

Tak berapa lama kemudian
dokter yang menangani nino masuk kedalam ruangan
ia segera memeriksa keadaan nino

"Mbak keluarganya?"

"Iya dok,saya kakaknya"

"Bisa ikut saya sebentar"

Nadia hanya mengangguk paham lalu segera berjalan mengikuti dokter tersebut

Sesampainya di ruangan

"Karena benturan yang cukup keras di kepala bagian belakangnya,adik anda harus dirawat untuk beberapa hari"

Nadia sangat kaget mendengarnya

"Tapi adik saya gpp kan dok?"

"Tenang,adik anda tidak kenapa-napa cuma harus mendapatkan perawatan intensif saja untuk beberapa hari kedepan mungkin sekitar 2 hari atau 3 hari!tergantung hasil lab medis yang akan keluar nantinya"

Nadia menarik nafasnya dalam ia berusaha menahan dirinya agar tidak menangis saat itu

"Saya percaya sama dokter,tolong lakukan yang terbaik untuk adik saya"

"Saya akan berusaha sebaik mungkin"

"Saya permisi dok"

Nadia langsung berdiri dari tempat duduknya lalu segera keluar dari ruangan itu

Nadia berjalan menuju ke meja administrasi untuk membayar biaya rumah sakit nino

"Sus,saya mau minta struk administrasi atas nama nino"

"Sebentar ya mbak,saya cek dulu"

Nadia menunggu sembari terus memikirkan kira-kira berapa biaya rumah sakit yang harus ia bayar

"Ini mbak struknya,tolong dicek" ucap suster itu lalu segera memberikan selembar kertas kepada nadia

Nadia mengambilnya lalu membacanya
Nadia sangat kaget saat melihat jumlah keseluruhan pengobatan nino

"10 juta?ini gak salah sus?"

"Iya mbak,itu semua sudah keseluruhan dari biaya untuk rawat inap,biaya check-up dan juga biaya perawatan selama berada disini" ucapnya dengan tersenyum

"Darimana aku harus dapet uang sebanyak ini kalau aku minjem ke arum belum tentu dia ada,ya allah nadia harus gimana" ucap nya dalam hati

"Butuh uang"

Nadia terlonjak kaget dan langsung menoleh ke sumber suara,Kini elang sudah berdiri di sampingnya sembari menatap nadia datar sama seperti biasanya

"Ka-kamu kok ada disini?kamu ngikutin aku ya?"

Nadia langsung menarik lengan elang agar menjauhi meja administrasi

"Lo lagi butuh dana kan untuk pengobatan adik lo?" Tanya elang

Nadia segera memalingkan wajahnya

"Apa urusannya sama kamu?mendingan kamu pergi aja deh dari sini" usir nadia

"Gak usah malu gitu kalii,hmm..gue bisa bantu lo" tawar elangg

Nadia langsung menatap elang tajam

"Aku gak perlu bantuan kamuu" nadia segera pergi meninggalkan elang

"Kalo lo berubah pikiran besok temuin gue di taman tempat biasa" teriak elang

Nadia duduk di depan ruang UGD

"Kayaknya cuma el yang bisa bantu aku tapi kan aku gak mau lagii nemuin dia apalagi ada hutang budi sama dia yaallah...nadia harus gimana" Gumam nadia dengan sedikit bingung

Apa yang harus ia lakukan?

                         ¤¤¤

"Mama" Derai segera mencium punggung tangan mama kesayangan nya itu

"Derai udah pulang yaudah mandi gih habis itu makan ya nak" ucap mamanya dengan tersenyum

Derai hanya mengangguk paham lalu segera masuk kedalam kamarnya,Derai meletakkan tas nya diatas sofa lalu segera beranjak keatas ranjangnya
Derai membanting tubuhnya keatas kasur,Tak terasa bayangan nino kembali muncul di kepalanya apalagi saat dirinya sangat dekat dengan nino

Tu cowok lucu juga ya Gumamnya

"Hmm...kita satu sekolah tapi kenapa gue gak pernah liat tu cowok ya?Ehhh...kok malah bahas nino sih" derai langsung duduk sembari mengusap wajahnya pelan

"Baru nemu gue modelan cowok kayak dia ngeselin iya,bikin ngakak iya,bikin salting juga iya dan yang lebih parahnya lagi,dia bisa bikin gue jijik dengan omongan-omongan dia yang super bucin,bener-bener gila kali ya tu bocah,ihh...ada-ada aja" Derai hanya terkekeh pelan saat mengingat kejadian yang baru saja ia alami

"Mendingan gue mandi aja deh,biar ilang muka tu cowok dari otak gue"

Next part

EL {COMPLETE✔}Where stories live. Discover now