45. JANJI

133 25 22
                                    

Elang masuk kedalam kamar derai,Ia ingin memastikan keadaan adiknya itu
Memang kematian ibu nya baru lewat satu minggu tapi rasa kehilangan itu sangatlah amat mendalam dan tidak bisa dengan mudah di lupakan,Saat kakinya melangkah masuk,derai tidak berada disana,Elang sedikit panik sembari terus mencari ke sekitar kamar derai

Ketika elang melewati kamar almh dita,Ia melihat derai tengah memeluk foto ibunya sembari duduk di ujung ranjang dengan kedua kaki menekuk

Elang menghembuskan nafasnya kasar

Kasihan derai

Ia berjalan menghampiri gadis itu

Elang duduk lalu merangkul pundak adiknya,Derai menatap wajah elang dengan sendu

Elang mengusap air mata derai

"Mau sampai kapan lo nangis terus kayak gini?" Derai memalingkan wajahnya

"Gatau bang,jujur derai belum bisa ikhlas dengan kepergian mama yang begitu cepat terlalu banyak kenangan indah yang mama berikan untuk derai" Elang menatap bingkai foto yang digenggam oleh derai

"Lo yakin gak mama itu selalu ada di samping kita?" Derai kembali menatap elang

"Abang yang yakin kalau derai enggak" Elang tersenyum sinis

"Lo ngomong gitu karna lo belum tumbuh dewasa derai,ayolahhh lo gak boleh seperti ini terus kasihan mama" Derai malah semakin menangis

Ia memeluk tubuh elang erat

"Derai mau ketemu mama lagi" Rengeknya

"Besok kita ke kuburan mama lo bisa nangis sepuasnya disana jangan sekarang" Elang mengelus rambut derai lembut

"Beneran" Derai menatap elang dengan mata berbinar

"Iya" Derai hanya tersenyum lalu kembali memeluk tubuh kakak satu-satu nya itu

Air mata lo gak akan tumpah secara sia-sia,Apa yang udah dia renggut akan gue bales dengan kesakitan yang luar biasa dari perbuatannya itu
Dan lo derai,maaf kalo selama ini gue selalu memperlihatkan diri gue yang buruk ke lo tapi itu semua gak bener,gue sayang sama lo rai,sayang banget

Gue janji akan selalu menjaga lo seperti gue menjaga nyawa gue sendiri,Gue akan memberi lo kasih sayang yang sama seperti apa yang diberikan oleh mama,Gue akan selalu ada di setiap langkah kedewasaan lo detik ini bahkan untuk selamanya
Gue janjiiii!!

                              ¤¤¤

Elang menghampiri nadia ke kontrakannya,Kebetulan nadia tengah menyapu halaman kontrakannya

"Nad" Nadia sontak langsung menghentikan aktivitasnya lalu menoleh ke sumber suara

"El" Elang tersenyum sembari menyodorkan bingkisan makanan ke arah nadia

"Ini apa?" Nadia mengambilnya

"Ketoprak" Nadia tersenyum senang saat elang membawakan makanan kesukaannya

"Kamu tau aja makanan kesukaan aku,romantis banget" Elang menarik nafasnya dalam

"Apapun yang lo suka langsung terekam di otak guee"

Ihhh bisa banget bikin aku baper

"Yaudah duduk dulu yuk entar aku bikinnin minum" Nadia mempersilahkan elang untuk duduk dulu di teras kontrakannya

Elang duduk sedangkan nadia langsung masuk untuk membuatkan minuman

Setelah lama menunggu
Akhirnya nadia kembali keluar,ia meletakkan minuman itu diatas meja

"Adik lo mana?" Tanya elang

"Lagi kerja kelompok" Jawab nadia

"Ohh..." Beo elang

"Derai gimana?masih sama kayak sebelumnya?"

"Ya gitu,gatau lagi gue harus ngomong apa mungkin bawa'an masih bocah kali" Nadia seketika langsung sedih mendengarnya

"Kasihan derai,aku tau sih ini beratt"

"Ya mau gimana lagi tunggu aja sampe dia bosen" Elang melemaskan tubuhnya di kursi

"Hmm...emang kamu udah gak sedih lagi?"

"Masihh sih..tapi buat apa harus berlarut-larut didalam kesedihan yang gatau kapan akan selesai masih terus berusaha melupakan" Jelas elang

Nadia hanya tersenyum lalu segera mengelus bahu elang pelan

"Aku aja bisa ngelupain kesakitan aku dan masalalu kelam itu,masa kamu gak bisa,semangat ya,yang kuat" Elang tersenyum menatap nadia

"Gue coba" Ucapnya

"Hmmm....sepertinya lo ini ceer banget ya sama gue,peduli juga dengan adik gue,keluarga gue!apa mungkin..." Elang menggoda nadia

"Ihhh apaan sih namanya juga manusia harus saling peduli satu sama lain,gausah geer" Nadia tampak malu sekarang

Ni orang bikin aku deg-degan terus

"Okee atau lo mau lebih deket lagi dengan gue,lebih dari teman mungkinnn"

Nadia semakin panas dingin mendengarnya

"Apaan sih,ehh...kayaknya aku lagi ngerebus air deh,aku kebelakang dulu ya"

Nadia sudah tidak tahan lagi mendengar ucapan elang yang terus saja membuatnya malu sedangkan,Elang sendiri hanya tertawa puas melihat pipi nadia yang sudah memerahh

"Tunggu aja tanggal jadiannya NADIA ROSALINA PARADISA"

Next part

EL {COMPLETE✔}Where stories live. Discover now