Memacu Syahwat Dengan Pria Lain Part 2

28K 143 1
                                    

Wajahku dan Mas Anto begitu dekat, aku tak sanggup bertatapan mata dengannya, Tatapan matanya berkilat penuh birahi, bukan ...aku bukan takut, namun aku sendiri ikut bergairah, Tatapan mata Anto sangat tajam dan membuat hatiku berdesir hebat.

Kurasakan jemari pria itu melata di sekitar bibirku, duh aku sangat malu sekali, payudaraku pasti dapat dilihatnya dengan bebas, namun entahlah, aku sama sekali tak ingin menutupi payudaraku dari tatapan matanya.

Ohh... jari telunjuk Mas Anto masuk merogoh mulutku, aku bereaksi membuka mulutku, kukeluarkan lidahku ahhh... dia mengelus lidahku dengan lembut, Ya ampun... jarinya yang lain begitu nakal memijat lembut cuping telingaku, membelainya....merabanya, duh baru aku tau betapa gelinya bagian itu saat disentuh dengan penuh birahi, geli yang membuat bagian vitalku semakin lembab, aku hanya memejamkan mata merasakan getaran syahwat mulai melata disekujur tubuhku.

"Dek.." suara parau Anto bagai hujaman di ulu hatiku, aku membuka mata, ohhh...tatapannya begitu dalam menembus ke setiap relung syahwatku, tatapan tajam mata itu membiusku, bibirnya ohhh aku ingin menempelkan bibirku ini ke bibirnya, melatanya dengan lidahku serta mengais liurnya, aku tak tahan lagi, naluri syahwatku membuatku mengangkat wajahku, kukejar bibir itu, kini bibirku mulai merasakan benda kanyal yang basah, aku mencoba mengamit bibirnya dengan bibirku, Mas Anto hanya diam tak bereaksi, dia hanya menatapku, Ohh masss...balas lumatanku, aku terus megulum bibirnya, namun bibir itu sama sekali tak bereaksi, ohhh mas ....jangan siksa aku plisss..

Leherku terasa pegal, aku perlahan mundur, namun bersamaan itu bibir tebalnya menerkam bibirku, ohhhh...aku balas melumat dengan penuh napsu, ya napsu sudah menundukkan akal sehatku, aku lupa siapa jati diriku, saat ini aku hanya ingin menuruti dorongan birahiku saja. Liurnya begitu banyak masuk ke mulutku, sepertinya Anto sengaja mengumpulkan liurnya untuk ku telan, aku tak peduli, aku membalas dan menerima semua, bibir kami telah basah dengan campuran liur kami berdua.

[/URL]

Anto menaikkan lengan kananku keatas, di jilatinya perlahan mulai dari pergelangan tangan, hingga kini ketiak mulusku telah basah oleh lintasan lidahnya. Sungguh aku tak tahu banyak tentang titik sensitifku selama ini, jilatan Anto pada ketiakku sungguh melecut birahiku semakin meninggi, bukan geli yang kurasakan tapi rasa pedih yang sungguh menagih, aku pun tak tahu bagaimana mengungkapkan rasa ini.

Kini kurasakan bibir tebal itu mulai menjalar di bukit payudaraku, aku menahan pipinya saat Kurasakan ada sedikit hisapan kuat di bongkah payudaraku, "jangan di merahin...nanti ketauan suamiku mass..." ucapku lirih. Anto rupanya paham, dia hanya mengecup dan menjilati bongkahan bulat yang cukup sensitif, jilatannya menggelitik syahwatku, Oghhhhhhhhhh, kini lidahnya memutar di aerolaku awww putingku terasa perih, Anto menghisap putingku dengan kuat, geli dan gatal menyergap di sekitar tempat yang dihisapnya itu.

Kurasakan Benda kenyal dan basah itu menyusuri perutku, melata ke bagian pinggulku, ahhhhhh rasanya setiap jengkal kulitku tidak ada yang luput dari sapuan lidahnya, aku kini bagaikan seekor anak kucing yang sedang dimandikan induknya, jujur saja setiap sapuan lidahnya pada pori-pori kulitku membuat hasratku semakin tinggi, aku hanya bisa mengerang dan merintih dengan perlakuannya.

Ohh apa yang dilakukannya, kurasakan satu-satunya kain penutup tubuhku perlahan ditariknya, aku mencoba melihat, refleks aku berusaha menutup area pribadiku yang paling intim, aku mencoba duduk, namun mas Anto menahan pinggulku hingga aku terbaring kembali.."Mass.." aku berusaha menahan wajahnya, bukan aku menolak, tapi aku gak percaya diri dengan keadaan vaginaku, soalnya tadi terasa lembab sekali. Duh mas Anto malah menghisap jari jemariku, ahhhhhh dia benar-benar pengalaman memperlakukan perempuan di ranjang, dan beberapa saat kemudian aku sedikit terlonjak saat ujung lidahnya mengenai klitorisku.

Diary Seorang IstriWhere stories live. Discover now