Kencan Lagi

11K 82 0
                                    

"Pak Bud, saya izin pulang siang ini ya, semua kerjaan udah beres, soalnya saya ada urusan." Ucap Maya di ruangan Pak Budi.

Pria paruh baya berkacamata tebal itu melihat ke arah Maya, "Ya gak apa-apa May.., ohh kamu mau antar Milla ke rumah sakit?" Tanya Pak Budi.

"Iya sekalian itu juga, gak apa kan ya pak..plisss." Ujar Maya setengah merayu.

"Ya gak apa, lagian juga kerjaan kamu udah beres semua, tapi jangan sering-sering ya..gak enak sama yang lain.." ujar Pak Budi.

"Oke pak, thanks ya.." Maya tersenyum dan berpamitan pada atasannya itu, Pak budi hanya tersenyum, Maya sudah seperti anak sendiri baginya, apalagi kinerja Maya diperusahaan cukup bagus dan setiap pekerjaannya selalu selesai dengan sempurna, sehingga tak ada alasan bagi Pak Budi menolak permintaan Maya.

Maya tersenyum-senyum saat menuju meja kerjanya, handphone di sakunya berbunyi, dilihatnya nama suaminya memanggil.

"Assalamualaikum Yank.." sapa Maya

"Walaikum salam, yank, itu Milla kenapa ya?" Tanya Adam

"Maksudnya?" Tanya Maya tak mengerti.

"Itu loh statusnya kok galau gitu.." jawab Adam.

"Ohh itu, ihh kamu kepo ya suka liat status orang.." Ujar Maya, kemudian Maya menceritakan apa yang terjadi dengan Milla, dan juga soal Fajar yang diduga terkena kanker.

"Ya ampunn..kasian ya Fajar.." respon Adam setelah mendengar cerita istrinya.

"Tapi kan belum tentu juga yank, doain aja supaya berita dari dokter adalah berita baik.." ujar Maya.

"Aamiin..." Sahut Adam.

"Yank..kamu nanti gak usah jemput ya..aku pulang sendiri, ohh ya kalau aku pulang terlambat jangan marahin ya.." Ujar Maya.

"Ohh kamu mau temanin Milla ya.." Tanya Adam.

"Hmmm..." Maya menjawab sambil menggigit bibirnya, dia sungguh sulit berbohong pada suaminya ini, apalagi sekarang melibatkan Milla lagi.

"Ohh ya yank, kamu nelpon mau nanya status Milla aja?" Tanya Maya.

"Gak juga sih, aku tadi mau kasih tau kamu kalau mungkin nanti aku gak jemput, soalnya ada rapat dengan klien sampai malam, eh malah kamu tadi bilang gak usah dijemput.." jawab Adam.

"Pasti kamu mau ke panti pijat lagi...ya udah teserah kamu aja, aku juga bisa kaya kamu kok.." Ucap Maya dalam Hati, foto-foto saat Adam di panti pijat kembali terngiang di benaknya.

"Kok diem yankk, kamu lagi sibuk?" Tanya Adam membuyarkan lamunan Maya.

"Ya..ya udah ya yank, aku banyak kerjaan nih.." Maya merasa mulai bete, dia tak ingin berlama-lama bicara dengan suaminya.

"Ya..jangan lupa makan ya yank, walau sibuk tetap harus makan.." ujar Adam lembut.

Maya cemberut dan melotot ke arah hpnya, "Ya...ya udah ya..bye likumm.." Maya menutup hpnya.

Di tempat lain di ruang kerjanya, Adam sedikit kaget melihat ke arah hpnya, kenapa tiba-tiba Maya memutuskan telponnya begitu saja, "Ohh mungkin dia lagi emosi mendengar Fajar..." Adam menganggukanggukan kepalanya dan meletakkan Hpnya diatas meja kerjanya.

Tok..Tok

"Ya masuk.." Sahut Adam.

Dari balik pintu sosok wajah manis muncul sambil tersenyum, "Maaf pak..ini saya mau berikan konsep materi untuk rapat." Anissa berdiri sambil memegang sebuah map berwarna kuning.

Diary Seorang IstriWhere stories live. Discover now