Bab 52 Maya yang semakin Terbuai

7.5K 42 0
                                    

"Assalamualaikum warahmatullah..Assalamualaikum warahmatullah...." Adam mengucapkan salam terakhir pertanda tunai sudah sholat subuhnya, Adam meletakkan sejadahnya di meja sebelah ranjang, hari ini Adam berencana melakukan jogging di sekitar hotel, Adam mengambil sepatu sportnya dari dalam tas, usai mengenakan sepatu, dia mengambil hpnya, Adam menghubungi Maya istrinya, namun berkali-kali dicobanya namun panggilannya berakhir tanpa .

"Apa Maya masih tidur? Apa jangan-jangan dia sedang dapat tamu bulanan hingga gak sholat..mungkin juga sih..ya udah nanti aja aku hubungi lagi." Adam meletakkan hpnya dan mengambik handuk kecil, Adam tak membawa hpnya saat jogging, karena dia berpikir hanya jogging di sekitaran komplek hotel.

Adam membuka sebotol air mineral yang tersedia, diminumnya sedikit dan kemudian botol itu dibawanya ke luar.

"Selamat pagi pak, kamarnya mau dibersihkan pak?" tanya seorang petugas kebersihan yang ditemuinya di luar kamar.

"Nanti saja mas, saya hanya jogging sebentar, nanti saya titipkan kartu di resepsionis." Jawab Adam tersenyum ramah.

"siap pak, selamat jogging pak." Ujar petugas tersebut ramah.

Adam mengangguk dan berjalan menuju lift, untuk menuju lift dia melewati kamar Anissa, tadinya Adam ingin mengajak Nissa jogging, tapi kemudian dia teringat kalau ibu Anissa ikut menginap,Adam merasa sungkan, Adam kemudian melanjutkan perjalanan ke lift.

***

Maya mengulet diatas tempat tidur, sesaat dia merasa kebingungan, namun tak lama senyum tersungging di wajah cantiknya saat melirik disampingnya.

"Aduhhh...." Maya merasa kakinya kesemutan, teringat dia begitu lama mengangkang tadi malam melayani kebuasan pejantannya yang kini terlelap di sampingnya.

Maya berjalan sedikit tertatih menuju kamar mandi, selangkangannya terasa ngilu dan penuh bercak bekas sperma dan lendirnya yang mengering, Maya membersihkan bagian tersebut di kamar mandi, digapainya kimono handuk yang tersedia di kamar mandi, lalu dia keluar.

Maya mengambil sebotol minuman yang disediakan resort, sambil minum Maya memperhatikan Anto yang sedang tertidur pulas, Anto tidur tanpa sehelai benangpun dan selimutnyapun tersingkap, dari tempatnya berdiri, Maya bisa melihat kontol sang pejantan tengah tertidur juga.

Maya menuju ke meja sebelah ranjang, diambilnya hpnya yang lupa dia charge, baterei hpnya tinggal 10%, Maya melihat ada 5 panggilan tak terjawab dari suaminya, Sejenak Maya termenung menatap hpnya, ada sisi batinnya merasa bersalah, namun sisi liarnya lebih dominan mempengaruhi pikirannya saat itu.

Maya meletakkan hpnya tanpa ingin balas menghubungi suaminya itu, Maya kemudian mencari charger, sejenak dia mencoba mengingat dimana charger hpnya, dan Rupanya kabel chargernya masih tertinggal di mobil, "ya udah nanti aja ambilnya.."

Maya membuka pintu kaca, semilir angin pantai menghembuskan rambutnya yang tergerai indah, Maya merentangkan tangannya menikmati aroma, Maya kembali teringat persetubuhannya semalam, sungguh dahsyat dan menakjubkan baginya, Maya menyentuh bagian vaginanya yang mulai lembab karena memikirkan itu.

Sepasang tangan tiba-tiba melingkar di pinggangnya, Maya melenguh geli saat jenggot Anto mengusap tengkuknya, "hmmmm.." Maya menyandarkan kepalanya di tubuh pria dibelakangnya itu.

"Selamat pagi cantik...kok udah bangun.." Anto berbisik sambil menggigit cuping telinga Maya.

"Selamat pagi juga mas...iya aku ingin menikmati angin semilir pantai yang menenangkan mas.." ujar Maya sambil membelai pipi Anto.

"Kamu bangun pagi kok cantik banget sih...apa kamu selalu begini?" goda Anto, Maya tersipu malu bagaikan remaja puber, Maya membalikkan badan dan kini berhadapan dengan wajah Anto.

Diary Seorang IstriWhere stories live. Discover now