Part 71 - Anissa Vs Maya part 1

3.6K 52 8
                                    


Anissa  menyalakan hpnya sesaat setelah pesawat Garuda Indonesia mendarat  sempurna di Landasan pacu bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan  Balikpapan, dicarinya nama suaminya di aplikasi chat, segera  ditelponnya nomor suaminya, "Assalam...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anissa menyalakan hpnya sesaat setelah pesawat Garuda Indonesia mendarat sempurna di Landasan pacu bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, dicarinya nama suaminya di aplikasi chat, segera ditelponnya nomor suaminya, "Assalamualaikum mas, aku baru aja nyampe nih, lagi menuju tempat ngambil bagasi, ya mass aku tahu..ya..ya...duh... ya sayang...ya...ya udah nanti aku telpon lagi ya mas.." Anissa tersenyum kecil sambil menyimpan hpnya di dalam tas, dia merasa geli sekaligus juga tersanjung dengan sikap suaminya yang begitu khawatir dengan dirinya. Anissa teringat malam kemaren saat minta izin untuk berangkat duluan ke balikpapan susahnya minta ampun.

"Kenapa gak bareng aja sih beb..bareng aja ya...aku khawatir kalau kamu sendirian."

"Mas aku gak sendirian, aku ama yanti, dan disana juga ada teman-teman yang akan jagain aku kok, mas gak usah kuatir ya.."

"Emangnya kamu mau ngapain sih buru-buru ke Balikpapan sampe gak pengen bareng aku berangkatnya."

Sedikit bingung Anissa menjawab pertanyaan suaminya itu, Anissa sama sekali tak pernah berbohong, "Hmm gak ada alasan penting sih mas, cuman aku pengen liat-liat kota balikpapan aja, gak apa kan mas, aku berangkat duluan."

"Hmm ya udah, tapi kamu janji gak boleh terlalu sering keluyuran nanti kamu capek."

"Ya sayang..oh ya mas dari Amerika langsung ke balikpapan?"

"Kita lihat nanti ya, mas soalnya belum tau skedulnya, ya udah sayang..inget kamu gak boleh keluyuran sampe capek ya, bye..see you beb.. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam." Balas Anissa.

***

"Bu, itu yang jemput sudah datang." Ucapan Yanti mengejutkan lamunanku.

Aku memandang ke arah asisten pribadiku itu, usianya lebih tua 3 tahun dariku, tapi dia malah memanggilku ibu, terkadang aku risih dengan sikapnya itu, aku selalu bilang agar memanggilku dengan mbak aja, namun faktor kebiasaan yang membuatnya tak sadar memanggilku ibu, akhirnya aku hanya bisa menerima panggilan itu.

Aku bergegas menuju ke mobil yang telah menunggu, seorang bapak berpenampilan simpatik tersenyum dan membukakan pintu untuk kami, "Selamat datang di Balikpapan bu." Tangannya bertangkup memberi salam, aku hanya tersenyum mengangguk padanya.

"Mbak yanti, soal yang beberapa hari lalu saya minta tolong ke mbak, apa sudah di laksanakan?"

"Ohh sudah bu, tapi belum selesai, jadi saya belum lapor ke ibu, bentar.." Yanti membuka tasnya lalu mengeluarkan hpnya, dibukanya folder gambar, beberapa saat kemudian diserahkannya ke Anissa.

"Itu subjek yang ibu tanyakan, dia tinggal di jalan x, jadwal ngajar dari senin hingga jumat, dia full ngajar bu." Cerocos Yanti.

Anissa melihat-lihat gambar di hp yanti itu, gambar itu adalah gambar Maya yang sedang beraktifitas sehari-hari di lingkungan sekolah, ada gambar Maya sedang bermain dengan anak-anak muridnya, gambar Maya sedang mengajar, Anissa melihat wajah Maya terlihat lebih segar, senyum Maya mengembang pertanda dia sangat bahagia, Anissa tersenyum melihat foto-foto yang dia lihat di Hp Yanti.

Diary Seorang IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang