Bab 40 - Rencana Anto

5.1K 56 1
                                    

Anto menatap pemandangan lampu-lampu yang indah dari arus lalu lintas di bawah, pemandangan lampu-lampu dari gedung-gedung sekeliling apartemennya menambah gemerlap pemandangan sekitar apartemennya malam itu, cuaca cerah juga semakin memperindah susana malam hari itu.

Anto menghisap rokoknya dalam-dalam, terlihat senyum mengembang diwajahnya, Anto mengaduk kopinya sambil memandang pemandangan malam kota Jakarta, benaknya dipenuhi berbagai hal, Anto merasa menjadi manusia yang sangat beruntung di dunia, tanpa bekerja keras dia bisa tinggal di apartemen mewah seperti ini, memiliki kendaraan roda empat untuk mengantarkannya kemana saja, seulas senyum sinis terlihat saat menatap arus lalu lintas di bawah sana, ini jam pulang kerja, Anto seperti menertawakan para pekerja kaum urban yang pergi dari rumah subuh, dan kembali sudah gelap, dan apa yang mereka peroleh hanya untuk membayar segala sewa rumah, makan di warteg, tersisa hanya sedikit untuk memanjakan diri mereka sendiri.

Anto seolah berkata lihatlah diriku, saat kalian berangkat subuh aku masih terlelap, dan saat kalian sibuk berdesakan di angkutan massal, aku disini mengaduk kopi sambil menertawakan nasib miris kalian, dan awas, saat kalian sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kalian, istri-istri kalian malah kunikmati kehangatannya.. Anto tergelak membayangkan itu.

Anto menyalakan hpnya, dicarinya video tentang Maya di hpnya, Anto tersenyum melihat saat Maya berlenggak lenggok di pantai carita beberapa waktu lalu, di adegan lain Maya terlihat tersenyum manja padanya, dan sedikit merajuk tak ingin di rekam terus.

Di file lain, Anto melihat kembali rekaman persetubuhannya dengan Maya, hanya wajah Maya yang terlihat di video itu, wajah Maya yang terengah di dera kenikmatan saat digenjot olehnya, wajah Maya sungguh terlihat erotis di video tersebut, Anto mematikan rekaman tersebut, Anto menyetel sebuah lagu dari ari lasso yang berjudul "Rahasia Wanita", Anto menghirup kopinya sambil menikmati alunan lagu Ari lasso

Ada satu bagian pada perempuan
Yang sangatlah peka bila di sentuh oleh lelaki
Dimanakah bagian itu maukah kau tahu

Karena bagian itu hanya untuk
Lelaki yang cukup umur
Karena bagian itu sungguh sangat bisa
Buat perempuan dimabuk kepayang dimabuk asmara
Dimanakah bagian itu maukah kau tahu

Sentuhlah dia tepat dihatinya
Dia kan jadi milikmu selamanya
Sentuh dengan setulus cinta
Buat hatinya terbang melayang.

Anto menatap hpnya, apa yang dinyanyikan oleh Ari lasso itu sangatlah benar, Anto sungguh tak menduga pendekatan yang dilakukannya terhadap Maya bisa membuahkan hasil secepat ini, begitu cepat perempuan cantik itu takluk dengannya, padahal sebelumnya dia tak tahu bagaimana caranya untuk lebih intens mendekati perempuan cantik yang terlihat sangat bersahaja itu.

Teringat saat malam itu Anto sengaja mendekati ke kantor Maya, namun malah hpnya yang digunakan untuk taksi Online berbunyi pertanda orderan masuk, dan sungguh langit seolah mendukung rencananya, siapa yang menduga kalau yang melakukan order adalah sang bidadari incarannya.

Dan setelah itu semuanya terasa sangat berpihak padanya, segala momen dan kesempatan begitu kebetulan, dan menjadi keuntungan bagi Anto untuk masuk semakin dalam ke kehidupan wanita incarannya itu, dan akhirnya Anto bisa menikmati kehangatan perempuan cantik yang menjadi objek hasratnya itu.

Apalagi moment persetubuhan tadi sore, Anto sangat yakin kalau Maya sudah tak bisa lepas darinya, terlihat saat Anto mengantarkan Maya ke restoran tempat suaminya menunggu, tanpa malu Maya menyosor dan mencium bibirnya, padahal sebelumnya wanita cantik itu selalu merasa malu, "ahhhh....rasanya aku telah merubah wanita itu menjadi binal hahahah.." Benak Anto.

Anto sendiri hanya menganggap Maya sebagai objek kesombongan superiornya dalam soal seks, Anto begitu jumawa menganggap dirinya sebagai dewa seks yang sangat di puja setiap wanita, dan Maya hanyalah salah satu pembuktian dari egonya itu, Bagi Anto, Maya sama seperti Sarah dan perempuan lain yang terlihat baik dan anggun, mereka adalah target sesungguhnya dari keego dan kearoganan hegemoninya dalam soal seks.

Anto menjadikan mereka sebagai target untuk pembuktian kemampuan hebatnya, dan kenyataannya memang seperti Itu, para perempuan itu benar-benar mabuk kepayang dengan perlakuan Anto di atas ranjang, pria itu membuat mereka lupa akan jatidiri mereka sebagai seorang istri, dan lebih hebatnya lagi, Anto membuat para perempuan itu seolah merasa benar dengan kelakuan mereka, alasannya kebahagaiaan.

***

Maya berbaring termangu menatap langit-langit kamarnya, benaknya memikirkan sesuatu, walau baru saja dia melayani suaminya Adam, Maya masih terus teringat persetubuhannya sore tadi dengan Anto, Maya menyadari apa yang dilakukannya itu sungguh tak bermoral, namun Maya tak kuasa untuk membendung hasratnya untuk kembali mengulang persetubuhannya dengan Lelaki yang bukan muhrimnya itu.

Maya melirik suaminya yang telah tidur pulas, pria disampingnya ini sungguh tak kurang satu apapun, tampan, baik, karier mentereng, dan di ranjangpun sebenarnya akhir-akhir ini tak terlalu mengecewakan, Maya tahu kalau Adam telah berubah pesat di ranjang, Adam telah mampu membuat istrinya mendapatkan orgasme, Adam juga lebih pintar dalam foreplay dibandingkan sebelumnya, namun pengaruh gel perangsang yang diberikan oleh Anto saat bersetubuh sore tadi, membuat perubahan Adam tak terlalu berarti bagi Maya.

Maya yang polos tidak tahu kalau Anto telah berbuat curang, kini dalam hasratnya hanya terbayang persetubuhan dahsyatnya dengan lelaki selingkuhannya itu, Dari secuil akal sehatnya yang tersisa Maya juga merasa bingung kenapa sosok Anto begitu menyedot semua hasratnya.

Lelaki yang sebenarnya tak lebih tampan dari suaminya, lelaki yang kalah segalanya dari suaminya dari sisi tampang dan Uang, namun lelaki itu mampu membuatnya terbang dan memanjakannya di surga kenikmatan, bersama lelaki itu Maya seolah merasa sempurna sebagai wanita, pria itu bisa membuatnya terengah-engah dalam kenikmatan yang memabukkan, dan sungguh sore tadi adalah seks terhebat yang pernah dirasakannya, duh...Maya menggigit bibirnya, tanpa sadar tangannya merayap menyentuh vaginanya, "ahhh luar biasa rasanya disini, aku ingin mengulanginya kembali, ya..aku berhak untuk mengulangnya, aku berhak senang dan bahagia." Benak Maya sambil menggesek permukaan Vaginanya yang tertutup piyama tidur.

Maya perlahan mulai berubah, kini rasa penyesalan seolah tak tersisa atas perselingkuhannya, pembenaran perilakunya karena dipicu perbuatan suaminya tak lagi menjadi hal krusial, bahkan Maya sudah tak peduli lagi suaminya selingkuh atau main dengan psk manapun, baginya kini hanyalah masalah kebahagiaan, bagi Maya apa yang dilakukannya adalah hal yang biasa, Maya merasa berhak mendapatkan kebahagiaan, dan kebahagiaan itu didapat dari lelaki lain yang bukan suaminya.

Satu-satunya alasan Maya masih menutupi dan khawatir perselingkuhannya diketahui oleh suaminya karena logikanya yang masih tersisa, Maya belum siap untuk mendapat kecaman dari orang-orang yang dikenalnya, Maya juga belum siap untuk menerima cibiran dan gunjingan orang, Maya tahu semua orang pasti akan heran kenapa seorang pria kusam dari kalangan bawah bisa membuatnya terpincut, masyarakat umum pasti akan terheran heran dan bertanya alasan dari pilihannya itu, andai mereka tahu alasan Maya karena seks yang hebat, tentu Maya akan dicap sebagai perempuan binal.

Dengan berbagai alasan dan pertimbangan dari secuil akal sehatnya yang tersisa, Maya memutuskan untuk menjalani 2 peran sekaligus sebagai istri dan perempuan baik-baik di mata publik, dan sebagai perempuan binal dan jalang saat diranjang sang pejantan yang bernama Anto.

Drrtt..Drrttt..hpnya yang sejak tadi disilent kini bergetar, pertanda ada chat yang masuk, tangan Maya merayap menjangkau hpnya, dibukanya hpnya itu, ternyata chat dari Anto, dan Maya menahan napasnya saat melihat gambar yang dikirim oleh lelaki selingkuhannya itu, gambar batang hitam berurat yang menjadi pujaannya terpampang menggoda hasratnya kembali, Maya menelan ludah dan melirik ke Adam yang telah terlelap.

Maya beranjak pelan meninggalkan ranjangnya, dikenakan sendal kamarnya, Maya berjalan perlahan keluar kamar sambil membawa hpnya, Maya menuju kamar kosong yang terletak di sebelah kamarnya, kamar ini berfungsi untuk tempat menginap tamu, walau sering sekali kamar ini menjadi ruang kerja suaminya.

Maya berbaring di ranjang kamar tamu, sambil senyum-senyum Maya menyalakan hpnya, dan mulai membalas chat dari Anto, tak lama mereka mulai saling berbalas chat, Maya terlihat tersipu meladeni obrolan Anto melalui chat, dan akhirnya mereka mulai melakukan video Call. Maya berbicara perlahan, hampir menyerupai bisikan, biar bagaimanapun Maya tak ingin kepergok oleh suaminya.

-------

Bersambung

NB : Cerita ini juga telah saya publikasikan di blog saya

https://ceritaseru.my.id/diary-seorang-istri-27/

Dan kini memasuki part 45, silahkan yang mau menyimak update paling baru cerita diary seorang istri silahkan meliuncur ke link atas

Diary Seorang IstriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang