Bab 37 - Flash Back

4.9K 44 0
                                    

Tiga Setengah Tahun Lalu...

Hujan rintik turun membasahi jalanan Surabaya malam itu, sudah tak banyak kendaraan lalu lalang, para penghuni kota telah sampai di rumahnya masing-masing untuk beristirahat sejenak menyongsong hari rutinitas mereka di esok hari, para penjaja makanan kaki lima juga mulai sibuk membenahi dagangannya untuk pulang ke rumah, beberapa pria dengan jaket perusahaan aplikasi online bersenda gurau di depan sebuah hotel megah sekedar menunggu orderan yang mungkin mengHampiri mereka.

Sudah lewat tengah malam di kota terbesar kedua negeri ini, Sebuah motor kawasaki ninja 250 cc melaju cepat diatas jalanan yang basah, seorang pria duduk gagah di atas pelana kuda besi itu, pria itu menoleh ke belakang, ada sebuah mobil melaju cepat dibelakangnya, pria itu tahu kalau mobil dibelakangnya telah mengikuti dirinya sejak dari tempat kerjanya tadi.

Pria itu tak bisa melihat jenis mobil yang mengejarnya, namun sepertinya mobil itu sengaja menyalakan lampu jauh untuk membuat Pandangannya silau, pria itu kemudian memperlambat laju motornya, dia ingin memastikan kalau mobil itu memang mengejarnya.

Dan dugaannya benar, seiring berkurangnya kecepatan motor yang dikendarainya, mobil itu juga mengurangi kecepatannya, "bangsat, siapa itu, mau main-main ama gua"

Pria itu kemudian semakin memperlambat laju motornya, hingga akhirnya motornya berhenti di sisi jalan, dari kaca spion pria itu memperhatikan mobil yang dibelaknagnya tak ikut berhenti, mobil itu terus melaju dan semakin mendekatinya, hingga akhirnya melewati pria itu.

Pria pengendara motor memperhatikan gerakan kendaraan yang melewatinya, mobil itu terus melaju, dan tak lama mobil itu berhenti dan pria itu sedikit terkejut saat mobil itu mundur dengan kencang, pria itu agak gugup saat mobil semakin mendekat ke tempatnya berada.

Ciiiittt.... Suara gesekan ban dengan aspal terdengar menyeramkan, hampir saja mobil itu menabrak si pria pengendara motor.

Darah si pria pengendara motor mendidih, namun saat dia hendak turun dari motor, dilihatnya empat orang lelaki berbadan tegap keluar dari mobil, pria pengendara motor rupanya tak gentar dengan kemunculan empat lelaki tadi, dia mulai menenangkan hatinya yang tadi mulai emosi, dengan tenang pria pengendara motor menunggu keempat pria tadi menghampirinya.

4 pria itu semakin dekat dengan posisi si pengendara, namun si pengendara motor itu tak berniat untuk turun dari motor, dia mencium gelagat yang kurang beres bakal terjadi, empat orang yang mendekatinya terlihat bukan seperti pria yang ramah.

Prankkk!!!

Tiba-tiba salah seorang pria itu mengayunkan sebuah tongkat baseball ke arah lampu depan motor sport yang ditunggangi si pengendara motor, tentu saja hal itu membuatnya terkejut, sang pengendara melompat dari motornya, dia tak menyangka kalau empat orang ini akan berlaku nekat.

Pecahan kristal berhamburan di jalan raya, sang pengendara motor membuka helmnya, dengan wajah marah dia berteriak ke empat orang itu. "Hei bangsat..siapa kalian!!" Nyali sang pengendara tak surut sedikitpun.

Keempat orang tersebut tak menjawab sepatah katapun, mereka malah mendekati si pengendara motor dengan wajah garang, sang pengendara motor perlahan mundur menjaga jarak.

Brakkk!!!

"Hei....." teriak sang pengendara motor saat melihat orang yang mengacungkan tongkat baseball tadi menghantamkan tongkatnya ke tangki bahan bakar motornya.

Sang pengendara motor refleks maju ke depan dengan marah, satu pukulan telak menghantam perutnya, membuat sang pengendara motor jatuh tertunduk diatas lututnya, sang pengendara motor memegang perutnya yang sakit, satu tangannya menggapai celana orang yang meninjunya.

Diary Seorang IstriWhere stories live. Discover now