Dua

6.2K 576 7
                                    

Jangan lupa untuk memencet bintang di pojok kiri bawah, gratis! Tidak dipungut biaya ya kawan☺️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa untuk memencet bintang di pojok kiri bawah, gratis! Tidak dipungut biaya ya kawan☺️

Maaf kalau ada typo (. ❛ ᴗ ❛.)

⏱️⏱️⏱️

Jika ditanya Aleth takut apa tidak, jawabannya iya. Sebar-bar nya Aleth, jika hanya berduaan dan gelap-gelapan seperti ini pasti nyalinya akan menciut, apalagi berdua dengan manusia jadi-jadian yang entah dari mana asal usul nya.

Aleth teringat cerita time travel yang pernah ia baca di novel-novel, apakah sekarang ia juga sama seperti nasip tokoh-tokoh yang ada di novel yang pernah ia baca?

Menelusuri hutan gelap bersama laki-laki jadi-jadian, Aleth sangat tidak menyangka, bahkan pikiran akan memasuki dimensi lain saja dia tidak sampai kesitu.

Dari tadi kakinya mengikuti laki-laki dengan busur panah ditangannya, jika dilihat-lihat dari belakang, punggung laki-laki itu sangat gagah dengan pakaian hitam yang mirip baju besi untuk peperangan. Aleth sempat terkesima melihat bahu tegap dan netra biru tua laki-laki itu seperti bule-bule, kalau di Indonesia sangat jarang ia temui kecuali ada bule nyasar.

Sampai sekarang Aleth masih kurang yakin, apakah yang dikatakan lelaki itu beneran fakta atau hanya omong kosong saja, apakah kata hatinya sudah tepat?

Aleth menepuk kening, ia melupakan sesuatu. Gadis itu sengaja menghentikan langkahnya membiarkan laki-laki yang memimpin jalan meninggalkannya sendiri. Aleth mundur perlahan, ia tiba-tiba teringat orang tuanya yang ditinggalkan. Jika serigala yang memburunya tadi sudah mati bukannya orang tuanya pasti selamat?

Tidak mungkin seorang anak akan meninggalkan kedua orang tua saat dirinya selamat. Aleth tersenyum bangga atas ide cemerlangnya itu.

Because, I'm smart

"Mau kemana kau?"

Aleth sontak membalikkan tubuhnya terkejut, memberikan senyuman tanpa dosa, jari telunjuknya dengan bebas menunjuk jalan yang sebelumnya mereka lalui.

"Papa sama Mama gue gimana?"

"Mereka sudah tinggal tulang."

Mulut Aleth sedikit menganga. "HAH? TULANG? MAKSUD LO? HEH, MAHLUK JADI-JADIAN, KALAU NGOMONG PILTER DULU YE!!!"

Lelaki itu menutup telinga. "Hentikan teriakanmu! Aku bicara sesuai fakta, orang tuamu sudah dimakan harimau putih setengah jam yang lalu."

Langkah Aleth terhenti, hatinya sangat sakit mendengar kabar itu, meskipun tidak sepenuhnya percaya, dirinya juga takut untuk kembali ke tempat dia sadar.

"K-kok tau? Jangan bohong!!!" Tegas Aleth, air matanya tiba-tiba jatuh dari pipinya saat laki-laki itu mengaguk.

"Tinggalin gue!! Gue nggak mau jadi mahluk pilihan! Pilih aja si Reta dia haus cogan kek lo, jangan gue!!"

Dunia Berbeda (END✅) [REVISI]Where stories live. Discover now