Tujuh belas

2.7K 362 2
                                    

Heyyy anak piyikku! ☞ ̄ᴥ ̄☞Jangan lupa tinggalkan jejak atau ku aduin ke AgraKalau ada typo mohon dikoreksi 😭🙏

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Heyyy anak piyikku! ☞ ̄ᴥ ̄☞Jangan lupa tinggalkan jejak atau ku aduin ke Agra
Kalau ada typo mohon dikoreksi 😭🙏

Happy reading 🕊️❤️

⏱️⏱️⏱️

Bulan sudah memasuki musim penghujan, banyak naga-naga berkeliaran hanya untuk membasahi tubuhnya. Tak bisa dipungkiri selama gadis SMA itu

hidup di dunia berbeda membuat sifatnya semakin jadi, jika dulunya dia sedikit kasar sekarang bertambah kasar, hubungannya dengan Spincer pun sedikit bercelah, semenjak Aleth sudah memiliki skill pedang diatas rata-rata, sudah hampir jarang laki-laki itu menampakkan batang hidungnya.

Jangan lupakan Gelyn Leander, gadis itu terus memepet Spincer, tentu saja Aleth tidak tinggal diam tapi laki-laki yang ia pedulikan justru selalu membentaknya.

Jika Aleth tidak berlatih pedang karena Spincer pergi entah kemana, Eren lah yang selalu menemaninya, laki-laki itu begitu lincah mengajarkan skill skill nya kepada Aleth berbeda dengan Spincer selama latihan hanya bentakan yang dia dapatkan.

Aleth tidak tau kenapa Eren yang berada didepannya dengan pedangnya itu, dan notabenenya pangeran dari kerajaan Veland tersebut terus menerus berada di sisinya, apakah dia memiliki misi bersama Spincer atau tidak ada kerjaan di kerajaannya? Sepertinya mustahil seorang putra mahkota tidak ada kerjaan.

"Aleth, aku tau raut wajahmu itu mengisyaratkan apa, ayo luapkan emosimu!" Perintah Eren.

Terdengar teriakan dari arah samping. "Benar! Spincer saja bisa berduaan dengan Gelyn, ini waktunya kau meningkatkan skill pedang mu agar gampang menebas kepala si bodoh itu."

Tentunya Aleth mengetahui suara familiar Leonard meskipun tanpa melihatnya.

"Santuy, Leo, gue pinter, gampang urusan kek gituan," jawab Aleth namun matanya tetap menuju ke pedang Eren.

"Terimakasih teman, karena kau, aku bisa belajar bahasa anehmu itu dan memamerkannya kepada teman-teman ku."

Ya, laki-laki bermanik mata merah di samping lapangan terus menerus merekam kata-kata gaul Aleth lalu dirinya akan memamerkannya kepada temannya. Ini semua berkat Aleth, jika gadis itu tidak terlempar ke dunia ini, tidak akan mungkin Leonard bisa bahasa gaul.

TRANG!!

Pedang digenggaman Eren terjatuh, sudut bibir Aleth sedikit terangkat, manik matanya menatap bergantian Eren yang menatap tangannya dan pedangnya dengan tatapan tidak percaya.

"Gimana, Ren? Gue udah hebat nggak? Bisa nih tebas palanya si Agra, crashh crashhh crashhh." Aleth memperagakan gerakan tadi.

"Hei, Aleth! Harusnya kau membunuh Rossler bukannya Agra. Skill mu itu masih dibawah skill Agra," balas Leonard sambil berjalan memberikan pedang milik Eren ke pemiliknya.

Dunia Berbeda (END✅) [REVISI]Where stories live. Discover now