Dua puluh enam

3.2K 353 15
                                    

Vote dan komentar sebanyak banyaknya 💗

Sorry kalau ada typo, dan ini fantasi jadi maklum kalau diluar prediksi BMKG ☺️

Happy reading

⏱️⏱️⏱️

Perlahan namun pasti, kedua pangeran itu memasuki goa, keadaan goa pun juga begitu terang dengan cahaya aurora, teriakan yang tadinya memilukan sekarang terhenti. Kuda yang mereka tuntun sengaja diikat diluar, langkah kaki Spincer dan Eren terhenti, didepannya semuanya tampak mencegangkan.

Dari balik cahaya, dua orang berjalan tegap satunya mengendalikan permata sedangkan yang satunya lagi menggenggam pedang di kedua tangannya. "A-agra, E-eren?" Tanya Aleth memastikan, menghapus air matanya kasar, ia berniat berdiri tapi laki-laki biadap di sampingnya menghalanginya dan mendorong bahu Aleth hingga tersungkur kembali.

Kilatan amarah di mata biru tua itu kian semakin parah. "Siapa kau?"

"G-gra dia tuh—"

"Makhluk yang kau ambil kebahagiaannya," ucapnya rendah.

"SI PALING TERSAKITI, MENJIJIKKAN!" Timpal Aleth. berteriak tanpa ketakutan.

"Aku akan menghancurkanmu!" Peringat Spincer tapi makhluk di depan Aleth tertawa terbahak-bahak.

"Woy anjir! Mingkem nggak lo! Mulut bau tai babi aja sok keras."

Glekk!!

Aleth menelan salivanya susah payah. Kepalanya pelan-pelan menengadah melihat makhluk didepannya mulai mengeluarkan asap hitam di sekitaran tubuhnya.

Jadi gini yang dinamakan manusia asap?

Mata coklat itu melirik Eren sudah memasang sikap kuda-kuda.

Eren dan Spincer saling beradu pandang lalu mengangguk, tepat saat itu juga rasa kagum kembali menyelimuti dirinya. Cahaya Aurora membentuk sulur menyerang raja Rossler tapi dengan liciknya berhasil dihindari.

BAM!

BAM!

BLAR!!!

Aleth menahan nafas melihat Eren berlari mengejar raja Rossler itu, Aleth memejamkan mata saat Eren mengayunkan pedangnya.

WHUSHH!!

"Sial!"

Kembali membuka matanya, Aleth benar-benar seperti menyaksikan film action secara live. Tentu saja Aleth akan membantu pelenyapan raja Rossler. Perempuan itu bangkit, kepalanya mencari pedangnya. Hap! Ketemu! Aleth masih diam mengamati serangan bertubi sesekali tanah runcing tiba-tiba keluar dari dalam tanah hampir menusuk Raja Rossler.

SPLASHH!!!!

SPLASHHH!!!!!

SPALSHHH!!!!

SPALSHHH!!!

Aleth memilih menghindar ke pojok, anak-anak panah di ujungnya terdapat cahaya aurora berbentuk api mendadak melesat dari luar ke arah pemimpin Rossler. Namun semua anak panah itu menancap ke dinding goa lalu melebur menjadi serpihan kertas terbakar.

Spincer menggeram tak suka, Rossler di depannya selalu berhasil menangkis dan menghindari serangannya, bahkan serangan Eren yang bisa di katakan kuat dan tak terkalahkan pun mental.

Suara dentuman, gesekan pedang, anak panah, membuat semuanya riuh. Sampai saat ini raja Rossler itu belum sama sekali memberikan perlawanan, sekedar terluka pun tidak.

Dunia Berbeda (END✅) [REVISI]Where stories live. Discover now