Extra chapter

4.2K 397 83
                                    

Mana nih yang minta extra chapter? Jangan lupa koreksi kalau ada typo!

Happy reading cinta❤️

⏱️⏱️⏱️

Sejak kepulangannya Aleth selalu termenung, ia masih tidak percaya mimpinya yang begitu terasa nyata, bahkan sampai sekarang ia sangat ingat alur mimpinya dari awal sampai akhir. Tapi meskipun kadang teringat mimpi itu, Aleth tetap bisa menjalankan kehidupannya dengan normal.

Jakarta, kota yang begitu padat penduduk, dan disinilah Aleth berada. Angkot yang desak-desakan menimbulkan bau yang menjadi satu, tubuhnya terombang-ambing.

Sial! Kenapa pagi ini begitu banyak penumpang apalagi ia sudah telat masuk sekolah.

Posisi Aleth yang awalnya di tengah berubah kesamping karena sudah memberikan kursinya ke seorang ibu-ibu hamil. Tiba-tiba orang yang barusan keluar tak sengaja menyenggolnya cukup keras, karena tak siap, Aleth hampir tersungkur kalau tidak ada seseorang yang dengan cepat menahan tubuhnya.

Heumm, pelukan ini mengingatkan Aleth ke pada seseorang.

Agra.

Dagunya terangkat, mata Aleth terfokus pada mata tajam pria itu.

"Hati-hati."

Suaranya ... Suara itu juga mengingatnya kepada Agra. Hati Aleth bergetar, ia begitu intens menatap pria didepannya ini. Kenapa? Kenapa semuanya harus mirip suami beda dunianya? Mulai dari wajah, tubuh, dan suara.

Apakah ini reinkarnasi? Tapi bagaimana mungkin jaman sudah canggih, sudah maju tapi masih percaya kepada hal-hal seperti itu?

"Maaf, kenapa ngeliatin gue segitunya?"

Pria itu melepaskan rengkuhannya.

Aleth menggeleng lalu tertawa kecil. "Nggak-nggak cuma nggak asing aja wajah lo."

"Ni wajah pasaran ya."

"Nggak juga, cuma kalian berdua yang sama."

"Siapa?"

Tiba-tiba angkot berhenti, orang-orang mulai berturunan. Aleth mulai merogoh tas sekolahnya mencari dompet dimana uangnya berada.

Menepuk keningnya, ia dikejutkan dengan suara bentakan seorang ibu-ibu yang ingin cepat-cepat keluar. Mau tak mau Aleth turun sembari masih mencari sisa uang dalam tas.

"Duh, gue lupa bawa dompet." Aleth mengedarkan pandangannya, ia mencari cowok tadi, kebetulan seragamnya sama.

"WOI!! SINI LO!" Aleth menggapai tangan laki-laki itu, menariknya kembali ke angkot.

"Minjem duitnya dulu, gue lupa bawa dompet."

Tanpa sepatah katapun orang itu mengambilnya dari saku celananya, menyodorkan uang ke Pak supir.

"Makasih lhoo, nanti ikut makan malam yuk di rumah, sebagai tanda terimakasih."

"Harus?"

Aleth mengangguk semangat. "Iyaa."

"Merepotkan."

⏱️⏱️⏱️

Aleth menata semua masakannya, bahkan orang tuanya bingung, tumbenan mereka melihat anak perawannya rela turun tangan ke dapur.

Menu yang disajikan tidak mewah, hanya nasi goreng spesial dan tak lupa apel yang selalu ada di atas meja sebagai pelengkap.

"Mana ya tu cowok?" Aleth melirik jam dinding.

Dunia Berbeda (END✅) [REVISI]Where stories live. Discover now