Lima belas

2.9K 348 6
                                    

Diharapkan kalian menunjukkan diri dengan memberi notif di ceritaku 😁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Diharapkan kalian menunjukkan diri dengan memberi notif di ceritaku 😁

⏱️⏱️⏱️

"Cih, sebenarnya siapa sih pacarnya Agra, gue atau si Gelyn anak perdana menteri itu?" Gerutu Aleth sambil mengelap guci emas di kamarnya. Terdengar lucu memang mengetahui Spincer sedang menghadiri undangan kunjungan ke kerajaan tetangga bersama Gelyn Leander anak perdana menteri yang baru datang dari pelatihan seperti Dya.

Aleth tidak tau ada apa dengan dirinya padahal ia sendiri sudah menghina dan menentang keras hubungan antara ia dan Spincer.

Pagi ini moodnya sedang tidak baik-baik saja, rasanya ia ingin melempar guci emas ini ke kepala Spincer, tidak ada yang tidak mungkin bagi Aleth, hampir membunuh Spincer aja ia pernah apalagi hanya melempar guci berukuran sedang itu, tidak buruk.

"Huh!! Nyebelin banget anjir. Gue nggak diajak sedangkan Gelyn diajak, kalau emang suka dia kenapa nggak dia aja yang disuruh lawan Rossler."

TAK!!!

Meletakkan guci secara kasar, Aleth memutar badannya menatap pintu kamarnya.

"Jadi inget ruangan misterius si Agra. Mumpung orangnya gada gue cek aja kali?" Setelah mempertimbangkan secara matang, gadis bergaun putih itu menutup pintu kamarnya. Pelan-pelan langkah Aleth membawanya menuju ruangan misterius Spincer.

Tangannya menyentuh pintu besar berukuran abstrak dihadapan matanya, masih ragu ia mendorongnya. Apakah dirinya akan menyesal saat mengetahui isinya? Atau sebaliknya?

Ugh, memikirkan ucapan pedas Spincer aja cukup melatih mental Aleth. Ya, meskipun menusuk hati, Aleth akan lebih keras membentaknya balik.

Seorang primadona SMA Erlangga itu mendorong pintu bercorak abstrak didepannya. Seperti awal ia masuk, ruangan ini terasa kosong dan gelap.

"Sama kek sebelumnya," akunya sambil melangkahkan kaki lebih dalam.

TRANG!!

Aleth mundur dua langkah refleks menutup mulutnya sementara jantungnya berdebar kencang. Karena ruangan begitu gelap membuat dirinya tidak melihat benda yang tidak sengaja ia senggol. Aleth membungkukkan badan tangannya meraba-raba lantai. Mengkerutkan kening mencoba menebak-nebak apa yang ia pegang,

"Aaww anak dog!" Aleth berteriak jarinya tertusuk pinggiran benda tajam yang ia rasa berbentuk persegi itu.

"Ruangan sialan!" Aleth sengaja menekan kalimatnya.

"Apa ini ya? Gue harus cari lilin sama pemantiknya!" Meraba-raba meja, akhirnya ia menemukannya.

Lilin sudah dihidupkan namun penerangan di ruangan ini sangat remang-remang.

Aleth terkesiap memandang figura ditangannya. Terpampang jelas foto Spincer dan Gelyn, keduanya saling tersenyum dan saling rangkul.

Kegusaran membayang jelas di wajahnya. "Siapa sebenarnya Gelyn bagi Agra?"

Dunia Berbeda (END✅) [REVISI]Where stories live. Discover now