Tiga

4.5K 518 6
                                    

Budayakan vote sebelum baca-!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Budayakan vote sebelum baca-!!

⏱️⏱️⏱️

Aleth langsung mendorong laki-laki di depannya. Gadis itu langsung mengeluarkan jurus bela dirinya, namun pergerakannya gampang ditebak dan berkahir tangannya terkunci ke belakang oleh sebuah tangan kekar juga menghimpit lehernya.

"Aku tadi bilang apa Aleth? Bukannya menyuruh kau istirahat?"

Aleth masih menetralkan nafasnya, merasakan ada celah dia langsung menendang perut laki-laki itu hingga dirinya bisa terlepas. Menepuk-nepuk tangannya seperti habis mengangkat benda berat, Aleth berkacak pinggang.

"Hei, gue udah bilang kan? Gue bukan cewek lemah. Primadonanya SMA Erlangga nggak kira lemah!! Gini-gini gue bisa lawan lo meskipun otot gue nggak segede lo sih," ucap Aleth sambil menepuk-nepuk otot bisep nya.

"Gadis keras kepala."

"Tentu, kalau nggak keras kepala bukan Aleth namanya. Gue pas di hutan kan mau nemuin orang tua gue tapi lo ngelarang, jadi buat apa nurutin kalau lo aja nggak bisa mutualan? Mending gue balik ke dunia gue aja."

"Jangan macam-macam Aleth!! Kau disini harus menyelesaikan misi!!" Gertak Spincer lalu mencengkram erat kedua pundak Aleth.

"Enak aja lo cuma manfaatin gue."

"Aku tidak memanfaatkan mu, karena kau berbeda dari manusia lainnya maka kami memilih mu."

Aleth sontak menghempaskan tangan laki-laki itu yang bertengger di atas pundaknya. Gadis itu berbalik berusaha menarik pintu agar bisa terbuka.

"Lo aja yang cowo jadi-jadian punya kekuatan nggak bisa ngambil itu permata, apalagi gue yang cuma cewek biasa?"

Aleth mengernyit merasa aneh kenapa di sampingnya seperti ada dua buah sayap seperti kelelawar. Pegangan pada knop pintu mengendur, Aleth berbalik dan ....

"G-gra?" Suaranya bergetar, susah payah ia meneguk salivanya sendiri. Gadis itu bisa melihat takut-takut wajah datar pemilik sayap-sayap hitam itu, di kening Spincer muncul tanduk hitam panjang dan meruncing sangat menyeramkan di mata Aleth. Aleth sontak menutup rapat-rapat ketika auman naga yang berasal dari mahluk dihadapannya.

Berusaha membuka pintu, entah keberuntungan apa yang lagi memihak padanya, pintu yang tadinya tidak bisa ia bisa sekarang bisa dibuka dengan gampangnya. Memiliki kesempatan kabur, Aleth langsung kabur mengikuti jalan yang ada disitu.

Mengedarkan pandangannya, kenapa di jalan yang ia tempuh sekarang tidak ada seseorang satupun? Disaat dirinya memikirkan hal itu, tubuhnya serasa menunggangi sesuatu yang terbang, Aleth langsung memeluk sesuatu besar dan kasar itu. Saat melihat apa yang tiba-tiba ia tunggangi bibir Aleth kembali membisu, karena saat ini bisa melihat dengan jelas bagaimana bentuk fisik dan tekstur dari mahluk yang ia temui di ruangan hampa itu.

Dunia Berbeda (END✅) [REVISI]Where stories live. Discover now