Bad Liar

1K 182 24
                                    

Huhu ... Update pertama di tahun 2022
Selamat membaca 🌻💙

____________________________________

"Lo kemana aja Bi? Kakak lo nyariin dari tadi," Johan tiba-tiba menghampiri Bian yang baru saja keluar dari toilet.

Dalam beberapa detik Bian sempat terkejut dengan kedatangan sahabatnya itu. Johan datang dengan cengiran khasnya lalu merangkul Bian.

"Kak Satria?"

"Iya lah, siapa lagi kakak lo kalau bukan dia?"

"Ya udah, tunggu di kelas, Jo!"

Bian meninggalkan Johan begitu saja, tentu manusia berlesung pipi itu menggerutu kesal, "Lah gue kan mau ngajakin bareng, malah ditinggal. Kurang ajar banget tuh bocah!"

Sedangkan Bian langsung menuju kelas sang kakak. Di sana ia mendapati Satria sedang berbincang dengan Tian. Ia pun berjalan dengan hati-hati menghampiri mereka.

"Kak, lo nyariin gue?" Tanyanya pelan.

"Lo ke mana aja sih Bi?"

"Tadi kan gue udah bilang kalau mau ke ruang futsal."

"Lo lama banget, lagian gue chat dari tadi gak lo bales, gue harus minta bantuan Tian kan jadinya."

"Maaf. Maaf juga ya Yan."

Lagi dan lagi. Entah kenapa Bian merasa sudah dua hari ini Satria seolah membencinya. Apapun yang Bian lakukan pasti salah di mata Satria. Sepertinya sang kakak benar-benar marah mengenai kecelakaan yang terjadi.

"Lo gak usah minta maaf sama gue, Kak Bi. Lo juga Kak Sat! Apaan sih. Gue kan juga adek lo, kenapa harus pilih-pilih kalau minta tolong?"

"Tapi Yan, tangan lo kan lagi sakit. Satu-satunya yang gak luka itu cuma Bian, ya dia harus bantu kita dong."

"Kak Sat, lo kenapa sih? Selagi gue bisa, ya udah kan. Plis, jangan kaya anak kecil!"

"Yan kok lo belain Bian?"

Satria tersinggung dengan ucapan Tian. Cowok itu memandang Tian tajam lalu tatapannya beralih pada Bian yang sedari tadi diam. Rahangnya semakin mengeras melihat wajah yang sebenarnya ingin ia hindari selama beberapa waktu ini.

"Udah yan! Gue yang salah, gue minta maaf. Sekarang lo balik kelas aja," perintah Bian pada adiknya.

Dengan berat hati, Tian menuruti permintaan sang kakak. Ia segera meninggalkan kelas Satria yang sudah semakin ramai.

"Kak, gue minta maaf sama lo," ucap Bian lirih, memohon pada sang kakak.

Satria menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Biar bagaimanapun, Bian adalah adiknya. Bian adik yang baik untuknya, bahkan jika diingat lagi, ketika Satria memerlukan bantuan Bian selalu siap membantunya.

"Mending lo balik kelas aja," ucap Satria karena tidak mau melanjutkan perdebatan.

Bian mengangguk lalu anak itu menghampiri sahabat sang kakak yang baru saja datang. "Kak Hasta!" Panggilnya sedikit keras. "Gue minta bantuan buat jagain kak Satria, ya."

"Siap, bos kecil," jawab Hasta dengan melakukan gaya hormat pada Bian.

Sedikit informasi, Hasta itu sahabat Satria yang juga dekat dengan Bian karena Hasta merupakan mantan ketua futsal. Dulu yang membuat Bian yakin mengikuti ekstra futsal juga Hasta.

"Woe Satria baja tower! Gimana keadaan lo?" tanya Hasta setelah duduk di kursinya, samping Satria.

"Ya lo lihat aja sendiri nih kaki gue!"

Menjaga BintangWhere stories live. Discover now