Khomsatun ٥ (Farewell Party)

8.6K 477 0
                                    

Setelah melalui hari-hari UN, sudah saatnya bagiku untuk mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke jenjang kuliah. Aku ingin sekali sekolah di UI, namun entah kenapa orangtua ku ingin aku kuliah di Turki atau Mesir, bahkan mungkin aku sudah didaftarkan di salah satu dari keduanya. Mungkin jika aku menuruti mereka, semuanya akan menjadi lebih baik dan berkah. Baiklah aku jalani saja dulu.

• • •

Farewell party

Akhir SMA yang sangat tidak diinginkan, aku sangat sedih karena akan berpisah dengan sahabat sahabatku, kisah-kisah yang telah dirajut sedemikian detil juga kenangan yang tak habis melekat di benakku, namun... it's life guys.

Di ruang rias di sebuah gedung yang akan dijadikan tempat perpisahan serta foto untuk wisuda, aku mulai menata diriku sesuai dresscode yang telah di tentukan oleh angkatanku.

Dress panjang berwarna merah marun dengan ikat pinggang kecil berwarna hitam yang kulingkarkan dipinggangku namun tidak terlalu ketat disertai hijab berwarna hitam dengan sedikit warna merah marun pula yang kulilit sedikit supaya sedikit trendy namun tetap syar'i menutupi dada. Ditambah lagi wedges setinggi 5 cm berwarna silver yang kugunakan agar aku terlihat lebih tinggi.

19.00

Setelah itu, aku melangkah keluar dari ruang hias dan menuju aula tempat perpisahan. Aku pergi kesana bersama temanku, Keela. Dia memakai pakaian dress yang mini, sangat jauh berbeda dariku.

Dalam perjalanan menuju aula yang jaraknya sekitar 100 meter, kami sempat berbincang-bincang satu sama lain.

"Oh iya Shi, udah dapet pasangan belom lo?" Tanya Keela sambil membenarkan tatanan rambutnya.

"Pasangan? apaan? Pasangan hidup? ya nggak lah..." Pertanyaannya sedikit ambigu.

"Ih... bukan! kan nanti pas mau masuk aula, ada photobooth gitu kayak mau ngehadirin premiere sebuah film gitu loo... terus harus couple-couple-an gitu dehh". Jelasnya

Anjrit... gimana ini, nyusahin aja deh.

Kuberpikir sejenak

Kak Haidar! Yes, sama dia aja! paling ntar ketemu sama dia.

"Ett!! Malah bengong lagi lo! Kalo gua sih sama Eza nanti." Keela mendorongku cukup keras.

"Selaww mbak!" Tegasku sambil mengusap usapkan lenganku yang sedikit sakit.

Tak lama, akhirnya kita pun sampai di aula tersebut. Disana, sudah ramai kerumunan para siswa bagaikan para pesolek-pesolek.

Badai badai semua dehh... gua mah apa atuh

"Gua duluan ya Shi! udah ada Eza". Keela melambaikan tangannya dan meninggalkanku ditengah kerumunan orang dan menyia nyiakanku begitu saja bagaikan anak tiri begitu saja. Aku pun hanya membalas dengan senyuman getir yang sangat asam.

Being the last person aja deh ini mah!

Banyak para siswa yang sudah masuk, sedangkan aku masih berdiri tanpa tujuan disana sambil menunggu kak Haidar.

Aduhh... pegel juga nih wedges lama lama, padahal cuma 5 cm.

Pleng...

Widih bau parfum kak Haidar.

Sosoknya pun terlihat sudah menuju photobooth dengan cewe lain, pasti temannya. Kak Haidar masuk begitu saja dengan pakaiannya berjas rapi dan sangat memukau tanpa melirik sedikitpun pada adiknya ini.

Fix, mau gamau nungguin sukarelawan aja deh.

Keadaan sudah mulai sepi, dan gue masih aja nangkring didepan. Ya Allah bantu hamba... semoga ada cowo nganggur.

Because AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang