Sittata 'Asyaro ١٦

5.1K 311 0
                                    

9pm

"Ars! Cepet packing-nya ya" Sahut Yumna yang sudah selesai lebih dulu di lantai bawah.

"Iya sabar!" Aku segera menggeret koper besarku b5erwarna pink karena setelah selesai urusan di Prancis sama Yumna aku akan segera berangkat ke Indonesia.

"Om tante makasih ya udah mau ngerawat aku, Arshiya pamit dulu ya. Wassalamualaikum." Aku mencium punggung tangan om dan tanteku.

"Iya hati-hati ya. Kita semua bakal merindukanmu, jaga diri baik baik ya dan jangan lupa main-main kesini. Kami bangga sama kamu" Tante melepaskanku untuk kembali pulang. Aku juga akan merindukan rumah itu tentunya.

Aku dan Yumna lebih memilih taksi untuk mencapai bandara berhubung kami tidak ingin merepotkan om dan tante hanya untuk mengantar kami.

"Ars, gue suka deh sama nama lo" Ucap Yumna yang memecah keheningan didalam taksi.

"Kenapa emang?"

"Artinya bagus Ars, emang lo gatau artinya?"

"Nggak. Emang apaan?"

"Emang dasar oon. Artinya tuh kalo gasalah ngebolak balikin sih. Hebat, tinggi dan cantik rupawan".

"Waw... Makasih, gue tau emang gua hebat, cantik, dan tinggi haha" aku mengibas-ibaskan hijabku seraya sombong.

"Tahe anda" Yumna tampak bete karena aku ke-GR-an.

"Eh iya si Agha itu apa kabar, Yum?" Aku merasa bodoh, kenapa pula aku masih menanyakannya.

"Gatau, gue coba hubungin dia lagi tapi nomornya gapernah aktif" Ucapnya tanpa menoleh sedikitpun padaku.

"Lo masih sayang dia?" Lagi-lagi pertanyaan mencurigakan ini terlontar dari mulutku.

Yumna menatapku intens dan bingung. Tampaknya ia tidak akan menjawab.

"Entahlah. Mungkin. Ya pasti lah Ars! Kenapa sih lo?. Lo--"

"Nggak"

"Curiga gue" Yumna menyeringai membuatku terpojokkan di pintu taksi.

Kalo hp Agha ga aktif juga pas ditelfon Yumna, berarti dia bukan menghindar dari gue. Bisa aja pernah ada sesuatu terjadi sama dia atau hpnya. Tapiii tetep aja gue kecewa sama dia.

Setelah kami sampai di bandara, kami pun segera mengambil tempat duduk dan enjoy the flight.

"Paris!! I'm coming!!" Aku dan Yumna berseru cukup kencang. Aku bahkan tidak menyangka bisa menginjakkan kakiku di tempat ini.

"Doctor Arshiya?" Salah satu turis asing muncul dihadapanku dan Yumna. Aku tersentak, bagaimana dia tau profesiku.

"Yes I am. How could you know if I'm a doctor and my name?" Tanyaku pada perempuan itu.

"You're a famous person, don't you know it? Almost all of the world knew you! You're a great doctor. What kind of people you are, you don't even know your popularity"

"Really, I didn't realize it. Haha, I thought it was just in Turki and Indonesia though. What do you want to do now with me?"

"Ask for your autograph and take some pictures with you, definitely".

"Hmm.. Okay".

Ganyangka aku 'terkenal'. Sampe ada yang minta foto. Berasa berenang di atmosfer rasanya tubuh ini.

"Waktunya peragain busana gue! Bangun cepetan ntar di dandanin sama tukang make-up expert gue, Ars" Yumna menggoncang-goncangkan tubuhku yang kelelahan. Aku terpaksa bangun dan menuruti perintahnya. Yumna tampak sudah sangat rapi dan harum. Dress-nya indah dan very glamour.

Because AllahWhere stories live. Discover now