Chapter 6. Crossed Wired

331 35 20
                                    

Mei 2021.

Tarra sedang menikmati makan siangnya berdua dengan Hugo di salah satu resto dekat kampus, ketika salah satu berita tentang Harza masuk ke timeline twitternya.

"Go, ini Anya Ivanka siapa sih?" Tanya Tarra dengan mengernyitkan dahinya. "Cantik sih gue buka bionya. Terkenal banget ternyata. Dia di amrik ya tinggalnya?"

Hugo yang sedari tadi sibuk dengan makanannya hanya mengambil ponsel di tangan Tarra dan melihat media sosial sepupunya itu.

Hugo menjawab sambil menaikkan bahunya. "Ga tau gue. Ga kenal-kenal banget maksudnya. Coba tanya Bara. Setau gue si Anya ini selebgram gitu, dia traveller, beauty blogger juga."

"Oh iya bener. Cerdas juga lu kalo lagi makan." Ucap Tarra sambil menyeringai. Hugo sendiri tidak ambil pusing dengan sikap sepupunya. Dua puluh dua tahun bersama membuatnya tahan banting.

"Go, gue abis makan lanjut ngampus ya, mau ngecek jadwal sidang sama Bara." Ucap Tarra sambil menyelesaikan suapan terakhirnya.

"Oke, gue juga mau ke kampus. Bareng gue aja. Ntar baliknya gue mau ke apart lu numpang tidur dulu. Capek gue." Balas Hugo sambil meminta bill kepada pelayan.

"Iya deh yang semalem abis party. Anak mobil yang punya acara, Go? Lu masih ngurus klub mercy lu? Tanya Tarra sambil membereskan tasnya siap-siap beranjak.

"Iya anak mercy, Stefano. Dia farewell mau S2 ke Belanda. Sekalian mau nikah disana." Jawab Hugo enteng.

"Stefano yang dulu sekertaris klub kan? Baru mau S2 dia? Bukannya dia diatas kita 3 taunan kan? Cewenya siapa sih kok gue ga tau sih dia punya cewe? Main mau nikah aja." Tarra memberondong Hugo dengan pertanyaannya karena penasaran.

"Bukan cewe Ta, Stefano mau nikah sama cowoknya di Belanda."

Mata Tarra terbelalak kaget.

"Kemarin anak-anak gibahin ini sama gue. Stefanonya sendiri sih ga cerita." Ucap Hugo sambil berjalan ke kasir. "Lu pasti kaget banget kalo tau siapa cowoknya. Gue aja sampe diem lamaaa.. banget."

"Siapa?" Tanya Tarra semakin penasaran.

"Dion."

"HAHHHHH???!!"

***

Tarra menghampiri Bara yang sedang merapikan dokumen dan kertas-kertas gambarnya di ruangan project arsitek HIMA fakultasnya.

"BARA! BARA! Lu harus tau!" Teriak Tarra dari ujung pintu.

"Apaan deh? Berisik asli, Ta." Bara mengangkat kepalanya dan menoleh ke kanan-kiri. Ternyata Bara tidak sadar tinggal dirinya saja di ruangan itu.

"DION!"

Bara menegakkan badannya ketika mendengar nama itu. Ia langsung melipat tangannya dan memandang Tarra lekat.

"Kenapa lagi dia?"

Tarra mencoba mengatur nafasnya sambil memulai ceritanya. "Jadi....Dion.."

"Ta, diem dulu deh. Hah hoh gitu. Duduk." Bara menepuk kursi kosong di sebelahnya. Ia lalu duduk dan membiarkan Tarra menenangkan dirinya dulu.

Setelah beberapa menit, akhirnya Tarra bisa bercerita dengan lebih tenang.

"Lu harus tau. Dion mau nikah."

"Lu dari tadi heboh panik kayak gini cuma gara-gara info ginian? Gue kira ada apaan. Duh, Tarra!!" Bara mengacak muka Tarra dengan raut kesal.

"Ih lu harus dengerin dulu ceritanya Bara Alderald!!"

Run Harza Run [completed]Where stories live. Discover now