Chapter 11. Let Me Tell You A Story

237 26 4
                                    

Juli 2021. 

Dudidam (WA Group)

Bara changed group's name into "Westlife"

Tarra lalu merubah komunikasi di grup WA nya menjadi panggilan video.

"Bar yang bener aja kok berubah jadi Westlife sih nama grupnya? Ucap Tarra.

"Daripada lu bikin nama grup Dudidam, apaan tuh?" Sahut Bara sambil mengejek.

"Ya kan dudi dudidam kayak lagu itu loh, Bar. Yang trio kwek-kwek."

"Tapi kita berlima Tarra. Trio kwek-kwek tuh BERTIGA. Namanya aja TRIO." Balas Bara gemas. "Gue ganti aja jadi Coboy Junior."

"Coboy Junior aja masih berempat ya. Kita berlima."

"Udah gue ganti tuh."

"Jadi apa?"

"Coboy Junior feat. Tina Toon."

"Astaga, Bara." Tarra sudah mulai kehilangan kata-katanya.

"Harza masih hidup ga sih? Gue kasian sama dia." Sahut Hugo.

"Ih, pasti dipecutin sama Tarra." Balas Joshua tidak mau kalah.

"Iya nih, bestie berdua ini diem-diem aja." Ucap Bara. "Jangan-jangan udah ciuman."

"Bar, ngomong sama gue lu ada masalah apa sih. Sini cerita." Tarra memandang Bara dari layar ponselnya dengan intonasi judes seperti biasa.

"Eh bentar. Gue dapet cerita dari anak HIMA. Katanya Keisha mantannya si Harza mau nikah." Devon yang dari tadi hanya diam seketika bersuara.

"Iya, bener itu. Kemarin-kemarin Harza sempet cerita sama gue." Jawab Tarra dengan wajah datarnya.

"Oh udah sampe curhat-curhatan si bestie." Balas Bara. "Terus kelanjutannya apa? Gitu aja?"

"Ya harusnya gimana. Gue cuma ngobrol aja sama dia."

"Lu ke dia gimana?" Tanya Hugo menyelidik.

"Ya ngga ada apa-apa juga. Kita kan temenan."

"Eh, semua tuh awal mulanya juga temenan bego." Balas Devon cepat. "Lu pikir friend with benefit kata depannya apa? Friend kan? Temen itu artinya. TTM aja Temen Tapi Mesra."

Untung ini panggilan video, kalau tidak mungkin Devon dan Bara sudah habis dicubiti Tarra.

"Emang ngga ada gejolak-gejolak manja di hati mbak Tarra?" Tanya Joshua dengan raut jahil.

"Aduh Meri. Gejolak apa lagi sih." Tarra tiba-tiba tersadar keempat pemuda di panggilan telfonnya ini tidak bisa dengan mudah ia kelabui.

"Mmm... Harza ya lumayan menarik sih. Thoughtful." Ungkap Tarra perlahan.

"TUH." Sambung Hugo dengan cepat. "Terus kenapa bisa bilang thoughtful?"

"Gue ngobrol sama dia tentang Ando. Cara dia nanggepin cerita gue cocok sama jalan pikiran gue. Dan gue ga nyangka dia sedalam itu sama perasaan dia. Gue jadi tau sesayang itu dia sama Keisha."

"Oh, ya?" Ucap Devon penasaran.

"Iya, gue jadi paham kenapa Anya bisa deket banget sama dia. Dia bisa bikin siapa aja nyaman kalau udah deket."

"Oh, udah mulai nyaman dong." Tanya Bara. Tepat sasaran.

"Yaaaa.. mungkin..." Jawab Tarra dengan seringai di wajahnya.

"Eh, bentar dong bentar..." Devon seketika mengirimkan sesuatu di ponsel mereka. "Udah liat?"

"HAH??" Semua pemuda pemudi yang melihat layar ponsel mereka seketika terkejut.

Run Harza Run [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang