Chapter 10. Love Once Lost

238 28 4
                                    

Juli 2021. 

Sudah hampir seminggu setelah pertemuan terakhir Harza dengan Keisha, namun entah kenapa batin Harza masih tidak tenang. Harza masih memilih untuk menenggelamkan dirinya di studio. Berbagai rasa penyesalan muncul setelah pertemuannya itu. Banyak skenario 'kalau saja' yang muncul di benaknya.

Arnder memasuki ruangan studio milik mereka dan terbelalak kaget. Posisi Harza masih tidak jauh berbeda seperti ketika meninggalkan studio tadi malam.

"Bro, yang bener aja lu dari kemarin belum pulang? Udah ga punya rumah sekarang?"

Harza tidak bergeming dan hanya fokus pada layar monitornya. Ardner meletakkan barang-barangnya di sofa dan memutar kursi yang diduduki Harza ke hadapannya.

Harza hanya menghela nafasnya panjang sambil membetulkan posisi hoodie yang ia kenakan.

"Lu kenapa?" Harza hanya menjawab dengan gelengan.

"Za, ngobrol dong. Gue bukan dukun." Ardner mulai menampilkan raut kesal di wajahnya.

"Keisha, Ner."

Ardner langsung menarik kursi di sebelahnya dan duduk di berhadapan dengan Harza.

"Maksud lu, Keisha ngehubungin lu apa gimana? Ayo cerita."

"Ya gitu."

"Gue lempar speaker nih bentar lagi."

Harza hanya terkekeh dengan respon Ardner. Ia paham sahabatnya itu khawatir.

"Keisha kenapa?"

"Mau nikah."

"Hah??" Ardner membelalakkan matanya. "Oh ya?"

"Iya. September."

"Ohhh.." Ardner pun kehilangan kata-katanya. Ia bingung harus merespon Harza seperti apa.

"Club8 nanti malem?" Tanya Ardner pada Harza yang dibalas dengan anggukan dari kepala pemuda itu.

***

Harza membuka matanya dan mendapati dirinya terbangun di sofa rumahnya. Bahkan pakaiannya masih sama seperti kemarin. Kepalanya terasa berat dan ia masih limbung. Ia lupa sebanyak apa ia minum semalam dengan Asta, Ardner dan Galvin. Bahkan ia lupa bagaimana ia bisa sampai ke apartemennya dengan selamat.

Harza segera meraih ponselnya dan mengecek pesan serta notifikasi yang masuk. Ia harus bergegas mengangkat tubuhnya untuk mandi. Ada meeting penting dengan klien barunya.

Sambil menyiapkan diri, ia membuka salah satu pesan dari Tarra yang masuk ke ponselnya pukul 8 tadi pagi.

Tarra   Dimana? Gue tanya Ardner katanya lu masih di apartemen tapi gue bel ga ada yang buka

Tarra   Lu dimana? Tadi gue mau ngajakin sarapan

Tarra   Lu katanya belum sampe studio. Lu dimana sih?

Pesan terakhir dikirim setengah jam lalu bersama dengan 5 panggilan tak terjawab dari Tarra.

Tarra, maaf. 

Harza menggigit bibirnya dan menimbang-nimbang sebelum akhirnya menjawab pesan dari Tarra.

Harza   Bestie maaf gue ga sadar lu ke apartemen gue

Harza   Gue udah di studio sekarang, lu dimana?

Harza   Makasih ya udah nanyain gue tadi pagi

Run Harza Run [completed]Where stories live. Discover now